BETVNEWS - Kantor Bupati Pohuwato dibakar oleh masyarakat dan penambang emas tradisonal ketika melakukan unjuk rasa menuntut ganti rugi lahan dari perusahaan pertambangan, Kamis 21 September 2023.
Pembakaran gedung ini disebabkan karena aksi pengunjuk rasa tidak digubris oleh pemerintah daerah.
Awalnya para pengunjuk rasa berkumpul di lapangan Desa Buntulia Utara dan melakukan orasi.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Bekuk Tiga Residivis, Sabu Senilai Ratusan Juta Diamankan
Ribuan orang berkumpul dan bergerak menuju salah satu perusahaan tambang emas.
Ketika bergerak, mereka terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang berjaga.
"Pengunjuk rasa jumlah mencapai ribuan orang, mereka menuntut ganti rugi yang tidak kunjung selesai," ujar Rifan Abdul, warga Pohuwato yang melihat kejadian, dikutip dari Kompas.com Jumat 22 September 2023.
BACA JUGA:Polsek Sukaraja Terbitkan DPO Pencuri HP Pakai Tangguk Ikan di Seluma
Pengunjuk rasa juga merusak kantor perusahaan tambang emas yang melakukan usaha di wilayah tersebut.
Beberapa kendaraan operasional dirusak dan kaca-kaca gedung dilempari batu, sihingga infrastruktur perusahaan mengalami kerusakan serius.
Selain itu, massa pengunjuk rasa ini juga merusakbangunan kantor KUD Dharma Tani hingga melakukan penyerangan ke Kantor DPRD Pohuwato serta rumah jabatan (Rujab) Bupati Pohuwato.
Massa menjadi semakin ricuh dan berujung membakar kantor Bupati Pohuwato.
BACA JUGA:Pick Up Bermuatan Ikan Hias Terbalik di Jalan Lintas Barat Kaur
Api menyala di bagian depan kantor Bupati Pohuwato dan terus menjalar serta membakar ke bagian lain. Terlebih saat kejadian angin bertiup kencang hingga membuat api semakin besar dan asap membumbung tinggi.
Informasi terkini, saat ini polisi menyebut situasi sudah kembali kondusif. Massa unjuk rasa telah membubarkan diri.