Konten-konten yang ada di media sosial juga bisa menjadi pemicu terjadinya tindak bullying.
Banyak konten kekerasan yang ditayangkan akhirnya mendorong pelaku untuk mencontoh dan melakukan hal serupa.
Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi orang tua untuk terus mengontrol dan mengawasi anak-anak agar terjauh dari bibit-bibit pembully.
BACA JUGA:Turunkan Kasus Kekerasan Pada Anak, Pemkab Mukomuko Gelar Sosialisasi
Tindakan bullying tidak boleh dianggap sepele, sebab efek dari kekerasan yang dialami korban akan membekas seumur hidup bahakan dapat menimbulkan trauma mendalam.
Disinilah peran orang tua dan guru diperlukan, sebab tindak kekerasan ini dapat dicegah mualai dari anak, keluarga, sekolah hingga masyarakat.
Dimana hal tersebut seharusnya dapat menjadi perhatian kusus bagi orang tua dan guru. (*)