BENGKULU, BETVNEWS - Proyek Rumah Sakit (RS) Pratama yang berlokasi di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dikhawatirkan tidak selesai tahun ini dan terancam putus kontrak. Hal itu berkaitan dengan rendahnya progres capaian pengerjaan pembangunan RS Pratama, seperti diberitakan BETVNEWS sebelumnya,
Yang mana Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek kegiatan RS Pratama, Jajad Sudrajat, mengakui bahwa pekerjaan RS Pratama berjalan lambat dengan progres pembangunan mencapai 35 persen dari target 44 persen.
BACA JUGA:Proyek Rumah Sakit Pratama Mukomuko Terancam Gagal
Senada, Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko turut berkomentar menyampaikan keraguan terhadap proyek RS Pratama yang terancam tidak selesai akhir tahun ini.
"Tentu saja kita berharap selesai tepat waktu, namun kalau melihat progresnya sekarang tentu saja kita ragu, karena sekarang ini saja pengecoran tiang saja belum juga rampung,” kata Antonius Dalle, Ketua Komisi III DPRD Mukomuko saat dikonfirmasi, Selasa 31 Oktober 2023.
BACA JUGA:Diduga TPP ASN Mukomuko Melebihi dari Persetujuan Kemendagri
Antonius mendesak dinas teknis dan PPK dalam hal ini di Dinas Kesehatan Mukomuko maksimal mengawasi pekerjaan di lapangan. Terlebih pengerjaan proyek ini dikejar waktu yang hanya tersisa dua bulan saja sebelum tutup tahun 2023.
Karena jika tak selesai tepat waktu apalagi putus kontrak, tentu yang merasa dirugikan bukan hanya pemerintah daerah, melainkan masyarakat yang memang membutuhkan adanya rumah sakit baru untuk menjangkau mereka yang berdomisili jauh dari kota.
BACA JUGA:Kasat Lantas dan Kapolsek Penarik Raya Mukomuko Berganti, Ini Pesan Kapolres
" Jika lambatnya pekerjaan karena jumlah tenaga yang kurang. Maka cepat ditambah tenaganya. Jika bahan material yang kurang, maka segera tambah lagi material. Tujuanya adalah untuk mengejar waktu yang hanya tersisa dua bulan," sambungnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Bentiring, Sopir Truk Meninggal
Seperti diketahui bersama, proyek pembangunan RS Pratama dikerjakan oleh PT Belimbing Sriwijaya dengan batas waktu pengerjaan hingga bulan Desember 2023 mendatang. Pembangunan rumah sakit bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAK) tahun 2023 dengan total Rp61 miliar, meliputi Rp39 miliar lebih untuk fisik rumah sakit, Rp21 miliar lebih untuk pembelian alat kesehatan sampai dengan sarana prasarananya.
(*)