BENGKULU, BETNEWS - Kerudung yang dikenakan Ibu Negara Republik Indonesia yang pertama, yakni Ibu Agung Fatmawati Soekarno, diwacanakan menjadi kerudung atau busana resmi negara.
Hal tersebut diungkapkan Anggota DPD RI Ahmad Kanedi, setelah melaksanakan rapat mematangkan rencana kegiatan lenggak-lenggok kerudung Fatmawati Soekarno, bersama komunitas Muda Mudi Tempo dulu (MMTD) Bengkulu, Senin 13 November 2023.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Dikbud Provinsi Bengkulu Harap Dukcapil Jemput Bola Rekam KTP Pelajar
Senator dapil Bengkulu yang akrap disapa Bang Ken ini menjelaskan bahwa sekarang komunitas MMTD Bengkulu terus mengupayakan menghasilkan karya yang disesuaikan dengan potensi dari Provisn Bengkulu.
alah satu karya yang direncanakan yakni kegiatan lenggak-lenggok keruding Ibu Fatmawati Soekarno. Dan tak disangka, kegiatan ini mendapat sambutan baik dari Yayasan Fatmawati.
BACA JUGA:Dempo Xler Beri Pendidikan Politik ke Mahasiswa Administrasi Publik UMB
"Kerudung itulah yang membuat simbol perempuan sekaligus ciri khas ibu negara pertama. Dan kita ingin jadikan itu sebagai selendang resmi negara dan selendang pertemuan non formal. Sekaligus dijadikan souvenir khas Bengkulu," kata Bang ken.
Ia menambahkan, kedepan dimomen HUT ke-55 Provinsi Bengkulu wacana ini akan resmi dilahnching dan disemarakkan saat peringatan Hari Ibu, 22 Desember nanti.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Data Calon Penerima Rice Cooker Gratis, Dua Kabupaten Belum Usulkan
"Memperingati HUT Provinsi ke-55 kita ingin ada terobosan baru , kita melaunching souvenir baru khas Bengkulu yaitu kerudung ibu Fat. Kita akan laksanakan di tanggal 19-20 November di Grage," sambungnya.
Sementara itu, perwakilan MMTD Bengkulu, Trisna Anggraini, mengatakan, pemakaian kerudung termasuk fashion tempo dulu, yang menjadi simbol dan ciri khas perempuan.
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Temukan 1.154 Warga Terinfeksi Penyakit TBC
Bahkan penggunan kerudung pada zaman dulu merupakan suatu bentuk kesopanan para wanita, yang telah ditunjukkan ibu Fatmawati Soekarno yang mana hal tersebut harus terus dilestarikan.
BACA JUGA:Ulah Guru SDN 157 dan SMPN 43 di Seluma yang Jarang Mengajar, Siswa Sering Libur
"Ini yang kadang terlupakan. Kalau kostumnya bung Karno dengan 2 kantongnya banyak kan di ikuti, nah ini kenapa para wanita tidak mengikuti fashionnya ibu Fatmawati yang menjahit Bendera Pusaka," kata Trisna.