BENGKULU, BETVNEWS - Polsek Sukaraja akan memanggil Ormas Pemuda Pancasila terkait kegiatan yang dilakukan di Pantai Cemoro Sewu, Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Priukan Kabupaten Seluma.
Pemanggilan tersebut untuk meminta klarifikasi atas pungutan tarif masuk serta izin kegiatan yang akhirnya viral di media sosial pada Senin 1 Januari 2024 kemarin.
AKBP Arif Eko Prastyo melalui Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh, mengatakan buntut dari kejadian tersebut, pihaknya akan memanggil ormas Pemuda Pancasila dalam waktu dekat.
BACA JUGA:6 Tanaman Ini Dipercaya Bisa Mengusir Nyamuk, Cukup Tanam di Rumah Nyamuk Auto Kabur!
"Dalam waktu dekat Kita akan panggil mereka, untuk mengklarifikasi kegiatan tersebut, termasuk pemungutan biaya masuk serta biaya sewa lapak pedagang," kata Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh.
Lanjut Kapolsek klarifikasi nantinya meliputi tarif para pengunjung per orang dikenakan sebesar Rp15 ribu, dan para pedagang yang dikenakan sewa Rp150 per lapak.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi BUMDes Gardu Jaya Naik Penyidikan
Diketahui sebelumnya kegiatan tersebut dihentikan lantaran kegiatan yang direkomendasikan ke ormas yakni kebersihan pantai dan penanaman pohon serta hiburan tidak sesuai kesepakatan.
BACA JUGA:Kebakaran di Kota Bengkulu, Bedengan 6 Pintu Ludes Dilalap Si Jago Merah
Lokasi yang sudah direkomendasikan oleh pihak Polsek Sukaraja, Kades dan BKSDA yakni di wilayah Taman Wisat Alam (TWA) bukan di kawasan Cagar Alam (CA).
Selain itu, pihaknya juga menerima laporan adanya tarif masuk yang dikenakan kepada pengunjung yang hendak berwisata di Pantai Cemoro Sewu.
BACA JUGA:Dispendikbud Seluma Dapat DAK 2024 Sebesar Rp27 Miliar, Turun dari Tahun Sebelumnya
Tarif Masuk Pantai Cemoro Sewu di Seluma Tuai Polemik, Rp15 Ribu per Orang
Di sisi lain, seperti pemberitaan sebelumnya, Pengunjung Pantai Cemoro Sewu di Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma mengeluhkan mahalnya tiket karcis masuk sebesar Rp15 ribu per orang, belum ditambah tarif parkir.
Bukan hanya itu saja, pantauan dilapangan, penarikan tarif parkir dan masuk dikuasai oleh salah satu ormas berpakaian oranye loreng.