BENGKULU, BETVNEWS - Tim Basarnas Pos Sar Bengkulu Selatan sedang melakukan pencarian terhadap dua orang Nelayan bernama Yopan (26) dan temanya Febi (24) warga Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur.
Yang diduga hilang sejak dini hari Kamis 21 Maret 2024 hingga Jumat pagi 22 Maret 2024.
BACA JUGA:Inilah 10 Daftar Makanan yang Mengandung Kolagen Tinggi dan Baik untuk Tubuhmu, Cek Apa Saja
Tim Basarnas mulai melakukan pencarian pada pukul 09.00 WIB dengan menerjunkan satu unit Perahu karet dan 5 personel dari Basarnas Bengkulu Selatan.
Komandan Pos Sar Bengkulu Selatan Swarlin Dani menyampaikan, pihaknya akan melakukan pencarian dengan jarak tempuh sekitar 20 mil dari pelabuhan pasar lama kecamatan kaur Selatan Kabupaten Kaur.
"Ya pagi ini kita akan melakukan pencarian terhadap kedua nelayan yang diduga hilang sejak kemarin, personil akan melakukan pencarian sekitar 20 mil di arah tempat mereka mencari ikan kemarin," kata Danpos Sar Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Jelang Idul Fitri, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Ingatkan Perusahaan Bayar THR Karyawan
Selain itu kepala desa Pasar Lama Helfa Ariani menyampaikan, Sebelumnya Yopan dan Febi mencari ikan sejak Kamis dini hari namun hingga pukul 21.00 WIB.
Keduanya belum juga pulang dan tidak ada kabar apapun dari keduanya, karena hawatir pihak keluarga memutuskan melaporkan hal itu kepada pemerintah desa dan Polsek Kaur Selatan.
BACA JUGA:4 Cara Mengatasi Wajah Kering dengan Alpukat, Kulit Bersisik Auto Mulus dan Glowing, Yuk Rutin Pakai
"Ya kemarin kita menerima laporan dari keluarga bahwa ada dua nelayan kita belum pulang melaut sejak Kamis dini hari sampai hari ini Jumat 22 Maret 2024," kata Kades Pasar Lama.
Kades Pasar lama menjelaskan diprediksi kedua nelayan tersebut mengalami mati mesin saat melaut di laut lepas yang berjarak sekitar 35 mil dari pelabuhan pasar lama.
"Kami perkirakan Nelayan kami ini mengalami mati mesin saat di tengah laut, kita sudah mengerahkan dua perahu nelayan yang membantu melakukan pencarian dari tadi malam, saat ini kita masih menunggu informasi dari mereka," ujar Helfa Ariani.