BETVNEWS,- Penempelan stiker disetiap rumah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), di kabupaten Seluma belum dapat terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, belum teranggarkannya kegiatan itu, menjadi salah satu kendala.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Seluma, Titik Sumila mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan pemasangan stiker, yang mana hal tersebut sudah dilakukan oleh beberapa Kabupaten yang lain di Provinsi Bengkulu.
"Kita sedang pertimbangkan terkait dengan pemasangan stiker tersebut, nanti kalau memang memungkinkan, maka akan kita pasang," ujar Titik Sumila ditemui di ruang kerjanya, Jumat (08/03)
Menurutnya, untuk pemasangan stiker tersebut, memang sudah pernah dilakukan pembahasan oleh pihaknya, namun untuk saat ini belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan anggaran.
"Sudah kita rencanakan, namun kalau saat ini belum bisa dilaksanakan dikarenakan keterbatasan anggaran, nanti jika jadi di APBD Perubahan akan kita anggarkan," ungkap Titik Sumila.
Harapannya dengan ditempelnya stiker tersebut, bahwa penerima PKH yang dirasa mampu akan mengundurkan diri, karena malu.
"Iya harapannya, nanti masyarakat yang dirasa sudah cukup mampu, akan malu dengan pemasangan stiker tersebut jadi bisa mengundurkan diri," terusnya
Sementara itu, untuk saat ini pada tahal awal penerima PKH berjumlah 10.873, yang mana dibagi atas tujuh komponen yang terdiri dari, Anak Usia Dini, SD, SMP, SMA, Ibu Hamil, Lansia di atas 70 tahun, Disabilitas, dengan setiap komponen diberikan dengan besaran berdasarkan kebutuhan.
"Kalau tahap pertama ini ada 10.873 penerima PKH, dengan tujuh komponen yang ada, dan besaran setiap komponennya menyesuaikan," sebut Plt Kadis Sosial Seluma.
Namun untuk tahap yang kedua nanti, terjadi penurunan penerima PKH sebanyak 60 orang, yang mana saat ini untuk tahap kedua yang akan diserahkan sekira bulan april mendatang bwrjumalah 10.813 orang, berkurangnya jumlah penerima tersebut dikarenakan berdasarkan hasil dari pantauan dari tim bahwa mereka sudah mengaku mampu.
"Kalau berkurang tersebut, karena mereka dengan sendirinya mengaku telah mampu dan tidak membutuhkan lagi bantuan PKH tersebut," demikian Titik Sumila.
(Wizon Paidi)