4. Jemparingan
Olahraga tradisional selanjutnya adalah jemparingan yang elah dikenal sejak abad ke-17 dan berkembang di wilayah Kraton Yogyakarta.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Jenis Olahraga yang Ampuh Membakar Lemak Perut, Apa Saja?
Olahraga yang satu ini dikenal pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I yang terus dilestarikan hingga kini oleh masyarakat di dalam kerajaan.
Jemparingan ini merupakan olahraga memanah target yang sudah ditentukan dari jarak tertentu. Yang menjadi keunikan olahraga ini adalah proses memanah yang tidak dilakukan dalam kondisi berdiri dengan kuda-kuda melainkan dengan posisi duduk bersila.
BACA JUGA:Bisa Mengecilkan Paha, 5 Rekomendasi Jenis Olahraga Ini Wajib Kamu Coba
Saat hendak memanah, posisi busur akan berada di samping sehingga posisi tubuh akan menjadi 90 derajat.
Olahraga ini mengandung nilai leluhur yang tinggi, yaitu Sawiji yang berarti konsentrasi, Greget yang berarti semangan, Sengguh yang berarti percaya diri, serta Ora Mingkuh yang berarti memiliki rasa tanggung jawa tinggi.
Nilai-nilai ini merupakan nilai kesatria yang diturunkan melalui olahraga yang satu ini.
BACA JUGA:Mau Olahraga di Malam Hari? Ada 4 Risiko yang Wajib Kamu Ketahui, Intip Disini Daftarnya
5. Pathol
Olahraga tradisional selanjutnya adalah Pathol, yaitu olahraga yang mirip seperti gulat.
Olahraga ini muncul dan berkembang di Sarang yang berada di wilayah Rembang, Jawa Tengah.
Untuk melakukan olahraga ini terdapat syarat tertentu, yaitu tubuh yang seimbang dengan calon lawan karena kedua petarung akan saling mengunci lawan. Dalam olahraga ini, siapa yang bisa memberikan kuncian paling lama pada lawannya adalah pemenangnya.
Olahraga ini muncul pada zaman Kerajaan Majapahit yang awalnya bertujuan untuk ujian dalam memilih calon prajurit dan kesatria pada masa itu.