BETVNEWS - Ini atlet bulu tangkis terbaik sepanjang masa yang sumbangkan mendali emas dari Olimpiade untuk Indonesia.
Ada banyak pebulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih mendali emas dari berbagai olimpiade, salah satunya legendaris Susi Susanti.
Susi menjadi penyumbang mendali emas pertama untuk Indonesia, sekaligus pebulu tangkis putri pertama yang membawa nama Indonesia ke kancah dunia.
Kemenangan susi di Olimpiade Barcelona pada tahun 1992 menjadi cambukan bagi atlet bulu tangkis Indonesia yang lain.
BACA JUGA:Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana dan Tiwi Siap Bawa Pulang Emas untuk Indonesia
Susi Susanti terkenal sebagai atlet bulu tangkis dengan tingkat pertahanan yang kuat, ia juga sangat mahir mengurs tenaga lwan dengan teknik yang dimilikinya.
Diketahui, mendali emas bulu tangkis pertama diperoleh dari Olimpiade Barcelona pada tahun 1992.
Kemudian pada tahun yang sama Alan Budikusuma juga keluar sebagai pemenang mendali emas dengan katagori pemain tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992.
BACA JUGA:Lolos ke Final Thailand Open 2024, Ana: Ini Partai Final Pertama Kami di Turnamen Level Super 500
Setelah emas pertama dari Olimpiade Barcelona, Indonesia absen selama 4 tahun baru mendapatkan kembali mendali emas lewat Olimpiade Atlanta tahun 1996 dengan katagori ganda putra.
Adapun yang menyumbangkan mendali emas kedua untuk Indonesia melalui Olimpiade tersebut adalah Rexy Mainaky dan Ricky Subagja
Mulai dari sini, nama Indonesaia semakin dikenal di kalangan atlet dan pelatih bulu tangkis luar. Bahkan performa yang dimiliki atlet Indonesia dianggap sebagai ancaman bagi pemain luar.
Tidak sampai di sana, Indonesia kembali mendapatkan mendali emas dari pasangan ganda putra Tony Gunawan dan Candra Wijaya di Olimpiade Sydney pada tahun 2000.
Pasangan ini berhasil membangkitkan semangat atlet bulu tangkis lainnya untuk ikut membawa nama tanah air lebih jauh lagi. Hal tersebut terbukti dengan pencapaian mendali emas ke-5 yang berhasil di bawah pulang olah TTaufik Hidayat dalam katagori ganda putra di Olimpiade Athena tahun 2004.