1. Tantrum Manipulatif (Manipulation Temper Tantrum)
Jenis tantrum yang pertama adalah tantrum manipulatif atau dikenal juga dengan istilah manipulation temper tantrum yang biasanya muncul saat keinginan anak tidak terpenui dengan baik.
Anak akan tantrum dengan cara yang dibuat-buat agar dapat mendorong orang lain, terutama orang tua mereka untuk memenuhi keinginan mereka.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Punya! Ini 4 Rekomendasi Buku Parenting Terbaik
Meski tidak semua tantrum terjadi karena hal ini, namun tantrum jenis ini menjadi jenis tantrum yang seringkali terjadi saat anak mengalami penolakan atas apa yang mereka inginkan.
2. Tantrum Frustasi (Frustation Temper Tantrum)
Jenis tantrum berikutnya adalah tantrum frustasi yang terjadi karena anak yang belum bisa mengekspresikan apa yang mereka rasakan dengan baik pada orang dewasa.
BACA JUGA:7 Tips Parenting untuk Dampingi Anak Usia Dini, Bantu Maksimalkan Usia Emas Anak
Anak-anak akan menangis dan juga berteriak dengan harapan jika keinginan mereka dapat diketahui oleh orang dewasa.
Oleh sebab itu, jenis tantrum yang satu ini biasanya dipicu oleh rasa lelah, kelaparan, hingga kegagalan dalam melakukan sesuatu bahkan dapat terjadi akibat stres karena tekanan dari lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Gampang-gampang Susah, Ini 5 Tips Parenting untuk Remaja yang Sulit Ditebak
3. Tantrum Putus Asa
Jenis tantrum yang berikutnya adalah tantrum putus asa yang biasanya ditandai dengan anak yang menjadi diam seperti kehilangan gairah untuk melakukan sesuatu.
Tidak hanya itu, tantrum jenis ini juga membuat anak merasa tak berdaya dan juga putus asa.
BACA JUGA:Bukan dengan Ceramah, Ini 5 Tips Parenting untuk Didik Anak Laki-laki
Biasanya hal ini terjadi akibat ledakan emosi yang cukup tinggi akibat adanya rasa ketakutan atau ketidaknyamanan yang cukup besar namun anak tidak berani untuk menyuarakan hal tersebut.