BETVNEWS - Dalam menjalin suatu hubungan, mengenal perilaku manipulatif perlu dilakukan agar kamu dapat menghindari dan juga menjauhi perilaku yang satu ini yang mungkin akan terlihat pada pasanganmu.
BACA JUGA:Mengenal Sifat Manipulatif dalam Hubungan, Bisa Sebabkan Trauma hingga Masalah Mental
Bukan tanpa sebab, manipulatif merupakan salah satu perilaku buruk yang merugikan orang lain lantaran akan membuat orang lain merasa bersalah dan mempertanyakan dirinya sendiri.
Sifat manipulatif ini dapat ditemui dimana saja dan terjadi pada siapa saja termasuk di dalam sebuah hubungan.
BACA JUGA:Mengenal Trust Issue dalam Hubungan, Lengkap dengan Cara Mengatasinya, Ini yang Perlu Kamu Lakukan
Tindakan yang satu ini dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang apabila terus dibiarkan sehingga penting untuk mengenali perilaku untuk lebih jauh agar dapat terhindar dari perilaku tersebut.
Orang yang memiliki sifat manipulatif akan memanfaatkan orang lain dalam rangka untuk memperoleh keuntungan untuk dirinya sendiri.
BACA JUGA:Orang Tua, Ketahui 5 Tips Bangun Hubungan Baik dengan Anak Ini, Coba Dengarkan Mereka
Oleh sebab itu, mereka akan menggunakan strategi yang tidak jujur hingga bersifat eksploitatif yang dapat merugikan orang lain.
Sifat ini dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan beberapa orang dapat tidak menyadari jika mereka memiliki sifat manipulatif. Meski demikian, biasanya seorang manipulator akan menggunakan cara-cara yang dapat merigikan orang lain tanpa disadari oleh korban.
BACA JUGA:5 Manfaat Bacakan Buku pada Bayi, Mampu Kenalkan Kosakata dan Bangun Hubungan dengan Orang Tua
Perilaku manipulatif seringkali terjadi di dalam hubungan romantis meski tidak menutup kemungkinan untuk terjadi dalam bentuk hubungan lainnya.
Biasanya, dalam hubungan romantis ciri-ciri pasangan yang manipulatif adalah sering berbohong, gaslighting, memiliki sikap pasif-agresif dan juga silent treatment.
BACA JUGA:Parents, Yuk Bangun Hubungan Baik dengan Anak Melalui 6 Cara Ini, Salah Satunya Makan Bersama
Perilaku-perilaku ini dilakukan agar korban percaya jika mereka bersalah dan pelaku merasa jika dirinya benar. Hal inilah yang menyebabkan korban manipulatif seringkali merasa bingung.