BENGKULU, BETVNEWS - Setelah banjir melanda Kota Bengkulu pada Sabtu 6 Juli 2024, maka potensi terjadinya kasus diare dan penyakit kulit menjadi hal yang patut diwaspadai oleh masyarakat.
Pasalnya air banjir yang mengenangi pemukiman warga dipastikan tidak higienis (berbau, berwarna, berasa) serta membawa bakteri dan kuman yang bila dikonsumsi masyrakat bisa menyebabkan penyakit diare dan bila digunakan untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) akan berpotensi menyebabkan penyakit kulit pada manusia.
BACA JUGA:Sambangi Warga Terdampak Banjir, Bupati Seluma Bagikan Bantuan Tanggap Darurat
Hal ini disampaikan oleh. Joni Haryadi Thabrani, SKM, MM., selaku PIt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.
"Masyarakat yang terdampak musibah banjir rentan terkena penyakit Diare dan Penyakit Kulit, sehingga masyrakat diharapkan tidak mengkonsumsi dan menggunakan air yang terkontaminasi atau tidak higienis," kata Joni Haryadi Thabrani, Minggu 7 Juli 2024.
BACA JUGA:74 Personel Tagana Dinsos Kota Bengkulu Diterjunkan Bantu Evakuasi Warga Terdampak Banjir
Tambah Joni bagi masyarakat yang mengalami gejala penyakit kulit dan diare diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
Pihaknya juga meminta agar masyarakat menjaga sanitasi dan membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal pasca banjir.
"Kami selaku garda terdepan di kota Bengkulu dibidnag kesehatan menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan di sekitar rumah dan lingkungannya masing-masing setelah musibah banjir," sambung Joni.
BACA JUGA:Diguyur Hujan Berjam-jam, 24 Titik di Kota Bengkulu Terendam Banjir
Sebagai informasi, sebelumnya pada hari sabtu 6 Juli 2024 telah terjadi musibah banjir yang melanda kota Bengkulu akibat curah hujan ekstrem di sejumlah wilayah.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mencatat sejumlah wilayah yang mengalami hujan ekstrem yaitu:
- Padang Harapan = 287 mm/hari (hujan ekstrem).
- Stasiun Klimatologi Bkl = 169,3 mm/hari (hujan ekstrem).
- Tanjung Agung = 153 mm/hari (hujan ekstrem).