Kanwil DJP: Pemimpin Bengkulu ke Depan Harus Jeli Melihat Potensi Ekonomi Karbon

Sabtu 03-08-2024,14:06 WIB
Reporter : Robi Jalu
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya SE, MSi mengatakan bahwa, pemimpin Bengkulu ke depan harus bisa memanfaatkan potensi ekonomi karbon serta mengusung konsep Green Economy Development dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Hal ini dikarenakan sebagain besar topografi Provinsi Bengkulu merupakan areal atau kawasan hutan lindung.

BACA JUGA:44 Calon Peserta Paskibraka Bengkulu Utara Mulai Jalani Pusdiklat

Sementara Indonesia sendiri dikenal sebagai paru-paru dunia, sehingga berpotensi menghasilkan PAD jika Pemprov Bemgkulu bisa jeli melihat peluang tersebut.

"Bengkulu yang 46 persennya terdiri hutan lindung itu bukan suatu hambatan, tapi itu adalah peluang jika bisa mengoptimalkan. Maka harus kita jaga karena ke depannya bisa sebagai potensi untuk mendapatkan insentif," kata Bayu Andy Prasetya SE, MSi., Sabtu 3 Agustus 2024.

BACA JUGA:Petani Lebong Layangkan Banding ke PT Bengkulu atas Gugatan PMH PT PGE Hululais

Tambah Bayu, Pemerintah Provinsi Bengkulu ke depan harus memiliki strategi dan perspektif berbeda terhadap pembanguan di wilayahnya.

"Perlu strategi, bahwa pembanguana di sini mungkin berbeda dengan tempat lain, tidak semuanya harus industri. Kalau saya menyebutkannya Green Economy Development," tambahnya.

BACA JUGA:Hingga Juli 2024, Realisasi BPHTB di Kota Bengkulu Capai Rp10 Miliar

Lanjut Bayu, dirinya mencontohkan sudah ada insentif yang masuk ke Provinsi Bengkulu melalui sejumlah non-governmental organization (NGO).

Ia menyebut, tahun ini Provinsi Bengkulu bahkan mendapatkan Rp11 miliar melalui NGO

BACA JUGA:Pohon Cemara Rawan Tumbang di Pantai Panjang Dilakukan Penebangan

"Ini angkanya masih kecil karena ke depan akan banyak skema untuk mendapatkan penghasilan dari karbon trade tersebut. Ini juga perlu kesadaran masyrakat. Bisa kita lihat pemerintah dorong penggunaan kendaraan eletrik, arahnya kesana (pengurangan emisi karbon, red) sehingga ada fiskal yang masuk ke Bengkulu," pungkasnya. 

(Jalu)

Kategori :