Oleh sebab itu, di saat bersamaan beban kerja jantung akan menjadi jauh lebih keras untuk dapat memompa darah sehingga hal ini akan membuat jantung semakin membesar agar dapat mengalirkan banyak pasokan darah ke dalam tubuh.
Peningkatan aliran darah ini dapat meningkatkan resiko hipertensi pada anak.
BACA JUGA:DLH Kota Bengkulu Angkat Bicara Terkait Banyaknya Sampah Disekitar Pemukiman Warga
BACA JUGA:Bupati Diminta Ambil Tindakan Tegas Terhadap Kades Suro Muncar
3. Diabetes Melitus Tipe-2
--(Sumber : iStockPhoto)
Dampak selanjutnya yang dapat terjadi akibat obesitas adalah peningkatan kadar gula di dalam darah mereka lantaran tubuh anak akak kesulitan untuk mencerna asupan glukosa secara optimal.
Hal ini mengakibatkan kadar gukosa di dalam darah akan meningkat sehingga dapat memunculkan penyakit diabetes pada anak dengan tipe-2 yang bisa berlanjut hingga anak dewasa.
Anak yang memiliki lemak perut berlebih anak melepaskan senyawa yang memicu peradangan.
Peradangan inilah yang dapat membuat tubuh tidak bisa merespon terhadap hormon insulin.
BACA JUGA:Toko Alat Pertanian di Jalan KZ Abidin Dibobol Maling, Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib
BACA JUGA:Bengkulu Berpotensi Alami 2 Gempa Megathrust
4. Sleep Apnea
Selain diabetes, anak yang mengalami obesitas juga dapat mengalami spleep apnea yang merupakan gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan mendadak berhenti saat sedang tidur.
Biasanya kondisi ini kerap menyerang penderita obesitas, termasuk anak-anak lantaran penimbunan lemak tubuh menghalangi saluran udara sehingga pernapasan pun terhambat.
BACA JUGA:Kamu Sering Bersin Saat Pagi? Hati-hati, Cek Penyebab Pemicunya di Sini