BENGKULU, BETVNEWS - Awal bulan September 2024, harga jengkol di Kabupaten Seluma melejit di angka Rp50 ribu per kg, dari harga semula Rp15 ribu per kilogram.
Muil salah seorang penjual jengkol asal Seluma menyebut, meskipun harga jengkol sangat mahal, namun banyak dari pohon jengkol yang tidak berbuah.
BACA JUGA:Usai Penyerahan Bantuan CSR dari BRI, Program Pipanisasi di Desa Cawang Segera Dikerjakan
Di Kabupaten Seluma, hanya beberapa daerah saja pohon jengkol yang berbuah, itupun sangat sedikit.
"Iya, harga jengkol kini sedang naik. Tapi buahnya ini langka, karena banyak pohon jengkol yang tidak berbuah. Di Seluma saja hanya beberapa daerah saja yang berbuah itupun sedikit dan harga juga mahal," sampai Muil.
BACA JUGA:Kenaikan Ekspor Provinsi Bengkulu pada Juli 2024 Capai 40,02 Persen, Berikut Komoditasnya
Lanjut Muil, meroketnya harga jengkol kerap terjadi jika komoditas buah jengkol sedang langka.
Akan tetapi jika sedang musim, jengkol tidak ada harganya, paling tinggi Rp15 ribu per kg.
BACA JUGA:PKS Muda Bengkulu Launching Sekolah Politik Muda Bengkulu 2024 dan Gelar Seminar Kepemudaan
"Inikan tanaman musiman, biasanya satu tahun 2 kali panen. Nah saat ini banyak dari pohon jengkol hanya berbuah 1 kali dalam setahun. Inilah jadi penyebab harganya naik," ujarnya.
Adapun untuk hasil penjualan jengkol yabg didapat Muil, dirinya tidak menghitung untung karena memetik dari hasil kebun sendiri dan buahnya juga tidak seberapa.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Dorong RSTG Jadi Rumah Sakit Fertilitas, Sediakan Program Bayi Tabung
"Untungnya cukuplah, kemarin ada 30 kg jengkol yang sudah tua hasil memetik di kebun. Dapatlah sekitar Rp1.5 juta hasil dijual keliling," ujar Muil.
(Jul)