Komunitas Limbah Sampah hanya pernah mendapat bantuan program sosial dari Bank Indonesia perwakilan Bengkulu berupa mesin pengolah sampah anorganik.
BACA JUGA:PKS Muda Bengkulu Launching Sekolah Politik Muda Bengkulu 2024 dan Gelar Seminar Kepemudaan
"Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bank Indonesia perwakilan Bengkulu yang telah membantu untuk mesin pengolah sampah. Kami juga berharap ada perhatian pemerintah kota terkait pengolahan sampah dan penyerapan hasil olahan industri sampah," tambahnya.
Sementara itu Zolvan selaku Bendahara Komunitas Limbah Berkah menjelaskan, mekanisme mengumpulkan sampah melalui Aplikasi Sampah Oline (Salin).
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Dorong RSTG Jadi Rumah Sakit Fertilitas, Sediakan Program Bayi Tabung
Aplikasi tersebut bisa di download melalui Play store, dengan mengusung hastag #mulaidarirumah#yukpilahsampah#sampahjadirupiah.
Namun sampah tersebut harus dipilah terlebih dahulu oleh warga yang ingin menjual sampah berdasarkan jenisnya.
Kemudian masyarakat bisa mendulang rupiah yang masuk ke dalam saldo aplikasi dan bisa dicairkan kapanpun selama 24 jam.
BACA JUGA:Suami Teman Kencan Korban Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan 2 Warga Jambi di Bengkulu
Untuk sistem pengolahan sampahnya ada dua tipe, yakni Pick Up dan Drop Up.
"Masyarakat nanti memilah sampah terlebih dahulu kemudian nanti bisa memilih apakah ingin dijemput seperti sistem ojek online atau mengantarkan langsung ke workshop Komunitas Limbah Berkah. Jadwal penjemputan sampah dilayani paling lambat 24 jam di hari berikutnya," kata Zolvan.
(Jalu)