BENGKULU, BETVNEWS - Dalam upaya mengantisipasi kerugian besar karena gagal panen, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kaur mengimbau kepada seluruh petani sawah tadah hujan untuk menunda penanaman padi saat musim kemarau.
Kepala Dispertan Kabupaten Kaur Kastilon Sirad menyampaikan bahwa luas sawah tadah hujan di Kabupaten Kaur berkisar 6.000 hektar.
Namun saat musim kemarau panjang atau El Nino terdapat sekitar 2.300 hektar sawah petani mengalami kekeringan total sehingga dipastikan mengalami gagal panen.
BACA JUGA:Pedagang TPI Pulau Baai Bengkulu Dibacok Rekan Sendiri Gegara Timbangan
BACA JUGA:6 Manfaat Buah Bengkoang untuk Wajah, Bikin Kulit Sehat dan Cantik Alami
"Yang rentan kekeringan total itu ada sekitar 2.300 hektare karena saat kemarau irigasi juga ikut kering seperti di Kecamatan Kaur Selatan dan Tetap. Tapi untuk di Kecamatan Kinal dan Padang Guci walaupun musim kemarau masih tergolong aman karena ada sumber air dari saluran irigasi," kata Kastilon, Senin 9 September 2024.
BACA JUGA:Sering Dijadikan Camilan, Ternyata Begini Cara Pembuatan Kismis, Yuk Simak!
BACA JUGA:Dipanggil Bawaslu, Kabid KKU Satpol PP Seluma Bantah Dugaan Mobilisasi Massa
Kastilon Sirad menyampaikan saat ini pihaknya masih menunggu data laporan jumlah petani yang sudah mulai menanam padi.
Namun karena pasca tanam kondisi cuaca kemarau panjang, maka otomatis banyak sawah yang sudah mengalami kekeringan hingga menyebabkan bibit padi menguning sampai mati.
BACA JUGA:Ini 7 Jenis Kismis yang Perlu Kamu Ketahui, Kismis Hitam hingga Kismis California
"Saat ini kita masih menunggu laporan dari PPL terkait data Petani yang sudah mulai tanam hingga mengalami rusak akibat kekeringan," sambung Kastilon.
Untuk meminimalisir dan mengantisipasi kerugian yang besar akibat gagal panen pihaknya mengimbau para petani agar menunda masa tanam di bulan September ini.
BACA JUGA: Dapat Pengaruhi Gula Darah, Ini 6 Efek Samping Konsumsi Kismis Berlebihan