BENGKULU, BETVNEWS - Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi menghadiri sekaligus membuka acara bimtek pembentukan penyuluh dan kader Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (OTSKK) yang digelar oleh BPOM, di salah satu Hotel Kota Bengkulu, Senin 23 September 2024.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Mohamad Kashuri, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Nurvika Widyaningrum dan Kepala Balai POM Bengkulu Yogi Abaso Mataram.
BACA JUGA:Pembangunan PLTP Hululais 2025 Dilanjutkan, Gandeng Perusahaan dari Jepang
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan dukungan komitmen kegiatan pembentukan penyuluh dan kader BPOM Goes to Community oleh lintas sektor terkait.
Pihak-pihak yang menandatangani yakni dari stikes TMS, wakil dekan bidang kemahasiswaan alumni dan kerjasama FMIPA Unib, Stikes Sapta Bakti, Stikes Al Fatah dan Poltekkes Kemenkes.
BACA JUGA:5 Pjs Bupati se-Provinsi Bengkulu Terima SK dan Dikukuhkan Besok
Arif dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada BPOM yang telah menggelar bimtek tersebut.
Menurut Arif memang perlu dibentuk kader karena masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang obat-obatan dan kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan.
BACA JUGA:Nomor Urut di Pilkada Bengkulu Utara: Arie-Sumarno 1, Kotak Kosong 2
"Pemkot terus melakukan kerjasama dengan BPOM, dalam hal mensosialisasikan bagaimana cara agar masyarakat Kota Bengkulu bisa mengkonsumsi obat-obatan dan kosmetik yang aman. Melalui bimtek ini kita berharap nanti peserta bisa mensosialisasikan kembali kepada masyarakat dan para mahasiswa. Pemkot sangat mengapresiasi kegiatan ini," sampai Pj Walikota, Arif Gunadi.
BACA JUGA:Diresmikan Kapolresta Bengkulu, Pos Lalu Lintas Simpang Lima Aktif Kembali
Di sisi lain, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Mohamad Kashuri menjelaskan pengawasan dan sosialisasi dari BPOM dan pemerintah daerah saja tidak cukup efektif.
Sehingga dirasa perlu adanya kader dari akademisi, masyarakat dan konsumen sebagai benteng terakhir.
BACA JUGA:Cari Tahu Manfaat Daging Ayam di Sini, Mampu Menjaga Kesehatan Jantung hingga Meredakan Flu
"Pemerintah tidak mungkin bisa melakukan pengawasan secara menyeluruh, maka benteng terakhir adalah konsumen yang ikut mengawasi. Makanya BPOM juga melakukan Goes to Campus, dimana kita membentuk kader dan penyuluh yang nanti akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Ini adalah kolaborasi yang sangat strategis," jelas Mohamad Kashuri.