Oleh karena itu, pola makan yang kaya akan vitamin B, seperti konsumsi daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, dan produk olahan susu sangat penting dilakukan untuk mencegah masalah saraf.
Bahkan jika diperlukan, kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin B sebagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan vitamin yang satu ini bagi tubuh.
BACA JUGA:Bapenda Seluma Sebut Pajak Restoran Sudah Tertagih Rp800 Juta
BACA JUGA:DPRD Seluma Jadwalkan Pembahasan RAPBD 2025 pada 13 November
3. Gangguan Sirkulasi Darah
--(Sumber : iStockPhoto)
Aliran darah yang terganggu sering menjadi penyebab kesemutan lantaran karena tubuh memerlukan sirkulasi darah yang baik untuk mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan.
Oleh sebab itu, kondisi seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah rendah, atau pembekuan darah dapat mengganggu sirkulasi ini.
Saat darah tidak dapat mencapai area tertentu dengan optimal, maka saraf di area tersebut kekurangan pasokan yang diperlukan untuk berfungsi normal sehingga muncul sensasi kesemutan.
Maka dari itu, menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga teratur dan diet seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
BACA JUGA:Siapa Saja Kelompok Orang yang Tak Boleh Konsumsi Petai? Cek Jawabannya di Sini!
4. Diabetes atau Neuropati Diabetik
Neuropati diabetik adalah kondisi yang umum terjadi pada penderita diabetes di mana kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol merusak saraf perifer.
Saraf yang paling sering terdampak akibat kondisi ini adalah yang berada di tangan dan kaki sehingga dapat menyebabkan gejala kesemutan, nyeri, hingga mati rasa.
Kondisi ini perlu diatasi dengan pengelolaan gula darah yang ketat, olahraga teratur, serta menjaga pola makan yang sehat.