Proses penyaringan ini membantu menjaga agar darah tetap bersih dari zat-zat berbahaya, sekaligus mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
Oleh sebab itu, agar proses ini berjalan lancar, makq konsumsi air yang cukup sangat penting karena membantu ginjal dalam membuang sisa metabolisme dan racun secara efektif.
BACA JUGA:IKJPP dan IKA Semaku Kompak Dukung Romer di Pilgub Bengkulu, Peluang Kemenangan Semakin Besar
BACA JUGA:KPU Seluma: Surat Undangan Memilih Paling Lambat Dikirim ke Masyarakat H-3 Sebelum Pencoblosan
3. Paru-Paru sebagai Pembersih Zat Berbahaya Melalui Pernapasan
--(Sumber : iStockPhoto)
Organ detoksifikasi selanjutnya adalah paru-paru yang berperan penting dalam mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa karbon dioksida.
Ketika tubuh berproses, maka karbon dioksida dihasilkan sebagai produk sisa yang perlu dikeluarkan agar tidak menumpuk dalam tubuh.
Melalui sistem pernapasan, paru-paru menarik udara bersih dan mengeluarkan karbon dioksida. Selain itu, paru-paru juga membantu membersihkan tubuh dari polutan yang mungkin terhirup.
Dengan berolahraga secara teratur dan menjaga kualitas udara di lingkungan dapat mendukung paru-paru dalam melakukan fungsinya secara optimal sehingga racun dalam tubuh bisa dikeluarkan dengan lebih baik.
BACA JUGA:BEMG Kembali Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Mahasiswa
BACA JUGA:Perbedaan Manfaat Tidur dengan Lampu Mati dan Menyala, Mana yang Lebih Sehat?
4. Usus untuk Pembuangan Racun
Organ berikutnya yang berperan dalam proses detoksifikasi adalah usus yang bertugas untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Setelah proses pencernaan, sisa-sisa yang tidak diserap akan dibawa ke usus besar untuk dikeluarkan sebagai tinja.
Hal ini dapat membantu tubuh mengeluarkan berbagai racun, termasuk logam berat dan bahan kimia yang mungkin masuk melalui makanan.