BENGKULU, BETVNEWS – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mendorong wilayah-wilayah penghasil padi untuk menanam varietas padi biofortifikasi sebagai upaya mencegah stunting.
Langkah ini dilakukan untuk menyediakan beras berkualitas tinggi yang kaya akan Zinc (Zn), nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, menyatakan bahwa budidaya padi biofortifikasi sedang dikembangkan di sejumlah daerah prioritas di provinsi tersebut.
"Saat ini pemerintah daerah tengah mengembangkan benih tersebut karena mengandung Zinc yang lebih tinggi dibandingkan varietas lain," ujarnya.
BACA JUGA:Anggota Panwaslu Diusir Saat Pertemuan Ketua RT/RW yang Digelar Cagub Bengkulu Helmi-Mian
BACA JUGA:Kepala BPN dan Pj Sekda Bahas Terkait Pembangunan Waduk Pengendali Banjir di Kota Bengkulu
Menurut Rizon, hasil panen dari budidaya padi biofortifikasi akan didistribusikan ke wilayah dengan angka stunting yang masih tinggi, seperti Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, dan wilayah lainnya.
"Kami ingin menanam benih padi berkualitas tinggi dengan kandungan gizi lebih lengkap di banyak daerah di Bengkulu, terutama di wilayah yang masih memiliki angka stunting tinggi," tambahnya.
Padi biofortifikasi memiliki kandungan Zinc yang lebih tinggi dibandingkan varietas biasa, namun hasil panennya tetap setara dengan padi konvensional.
Hal ini membuat petani dapat menanamnya tanpa memerlukan perawatan khusus.
BACA JUGA:Kepala BPN dan Pj Sekda Bahas Terkait Pembangunan Waduk Pengendali Banjir di Kota Bengkulu
BACA JUGA:IRT di Kota Bengkulu Jadi Korban Hipnotis, Cincin Emas Raib Digasak Pelaku
Diketahui, Zinc merupakan zat gizi mikro penting yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan metabolisme.
Kekurangan Zinc dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, kecerdasan rendah, daya tahan tubuh lemah, serta perkembangan kognitif dan motorik yang terganggu.