BENGKULU, BETVNEWS - Cuaca ekstrem di Samudera Hindia yang melanda perairan Provinsi Bengkulu mengganggu transportasi laut ke Pulau Enggano.
Pada Minggu, 15 Desember 2024, KMP Pulo Tello yang berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai sekitar pukul 16.00 WIB menuju Pulau Enggano, mengalami kendala di tengah perjalanan dan terpaksa memutuskan untuk kembali ke Pelabuhan Pulau Baai.
BACA JUGA:Situs Gerincing Resmi Jadi Cagar Budaya, Dikbud Seluma Anggarkan Rp250 Juta untuk Pemeliharaan
Kepala UPTD Penyeberangan Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Syarif, menjelaskan bahwa gelombang tinggi menjadi penyebab kapal harus putar balik demi menjaga keselamatan penumpang dan awak kapal.
"Gelombang tinggi memaksa kapal untuk kembali ke Pelabuhan Pulau Baai demi keselamatan," ujar Syarif, Senin 16 Desember 2024.
BACA JUGA:Ops Lilin Nala 2024, Polresta Bengkulu Kerahkan 125 Personel dan Siagakan 5 Pos Pengamanan
Syarif menambahkan, kapal berhenti sejenak sebelum akhirnya berputar balik setelah menempuh perjalanan sekitar 10 mil. Kapal tiba kembali di Pelabuhan Pulau Baai sekitar pukul 21.31 WIB, pada malam hari, Minggu, 15 Desember 2024.
"Perjalanan sekitar 10 mil, kemudian kapal putar balik dan tiba di Pelabuhan Pulau Baai sekitar pukul 21.31 WIB malam tadi," ungkapnya.
BACA JUGA:Dishub Kota Bengkulu Bersinergi Rancang Rekayasa Lalin Sambut Nataru
Ia menjelaslan, KMP Pulo Tello mengangkut 110 penumpang, 15 unit sepeda motor, dan 16 kendaraan roda empat. Para penumpang yang sempat tertahan di Pelabuhan Pulau Baai akhirnya diberangkatkan kembali pada Senin pagi, 16 Desember 2024, sekitar pukul 06.00 WIB.
"Karena cuaca mulai membaik, keberangkatan dilanjutkan pada pagi hari," jelasnya.
BACA JUGA:Mahasiswa Sosiologi UNIB Peduli Lansia Melalui Senam Bersama di Panorama
Syarif juga menambahkan bahwa sebagian besar penumpang membawa sembako, baik dari distributor maupun pribadi, yang jumlahnya hampir setara dengan 3 truk.
"Kebanyakan penumpang membawa sembako untuk kebutuhan di Pulau Enggano," pungkasnya.
(Ilham)