Daun kucai, seperti banyak tanaman lainnya, mengandung serat yang tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, serat yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung, gas, atau bahkan diare, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap serat.
BACA JUGA:Pemprov Siapkan Rp15 Miliar untuk Anggaran Haji Bengkulu Tahun 2025
2. Alergi
Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap daun kucai. Gejala alergi bisa meliputi gatal-gatal, ruam, atau pembengkakan pada wajah atau mulut.
Jika Anda merasa memiliki riwayat alergi terhadap tanaman dalam keluarga bawang-bawangan, seperti bawang putih atau bawang merah, ada baiknya untuk berhati-hati saat mengonsumsi daun kucai.
BACA JUGA:Raperda Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas Disetujui Jadi Perda
BACA JUGA:Anggaran Rp16 Miliar untuk Perlindungan Pekerja Rentan se-Provinsi Bengkulu
3. Interaksi dengan Obat-obatan
--(Sumber Foto: web/istockphoto)
Daun kucai mengandung senyawa seperti allicin, yang dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama obat yang mempengaruhi pergulatan darah atau penurunan tekanan darah.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan seperti pengencer darah (misalnya warfarin) atau obat antihipertensi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menambahkannya ke dalam diet Anda.
BACA JUGA:Oknum Guru SMA di Kota Bengkulu yang Cabuli Siswi Divonis 6,5 Tahun Bui
BACA JUGA:Bupati Tunjuk Dendi Jabat Plt Sekretaris DPRD Kepahiang
4. Masalah pada Penderita Gangguan Tiroid
Beberapa jenis tanaman dari keluarga Allium (seperti bawang putih, bawang merah, dan daun kucai) mengandung goitrogen, senyawa yang dapat mengganggu fungsi tiroid jika dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama bagi orang yang memiliki riwayat penyakit tiroid.