BENGKULU, BETVNEWS - Akibat cuaca ekstrem sejak November hingga Desember 2024, harga ikan laut di Kabupaten Kaur mengalami kenaikan hingga 100 persen.
Mahalnya harga ikan laut tersebut diperkirakan sampai bulan Januari 2025 mendatang.
Berdasarkan pantauan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Linau, Kecamatan Maje Kabupaten Kaur, pasokan ikan mengalami penurunan.
BACA JUGA:Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu: Literasi Berperan dalam Penguatan Karakter
Pasalnya banyak nelayan yang tidak melaut akibat badai atau cuaca ekstrem.
Jhoni (40) salah satu penjual ikan laut keliling menyampaikan, semenjak November lalu dirinya sangat sulit mendapatkan ikan, jika ada harganya sangat tinggi.
BACA JUGA:Pencarian Hari Ketiga, Korban Tenggelam di Pantai Pulau Baai Akhirnya Ditemukan
"Selama cuaca ekstrem ini harga ikan sangat tinggi, untuk ikan layur, kakap dan ikan gebur dari harga terendah di angka Rp40 ribu sampai Rp70," ujar Jhoni.
Penjual ikan laut yang akrab dipanggil etek Oni itu menyebut, mahalnya harga ikan laut diperkirakan sampai Januari 2025 mendatang.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pohon Bambu Tutupi Badan Jalan Liku 9 Kepahiang-Bengkulu, Lalin Lumpuh
Pasalnya berdasarkan pengalaman tahun lalu kondisi cuaca mulai normal di bulan Januari.
"Kalau normal kita bisa menjual di harga Rp30 sampai Rp35 ribu per kilogram, tapi selama musim badai ini mulai dari harga lelang sudah mengalami kenaikan jadi terpaksa harga jual juga ikut naik," sambungnya.
(Dedi)