BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu menargetkan prevalensi stunting di kota ini turun hingga di bawah 5 persen pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani.
"Target kami adalah menurunkan angka stunting menjadi di bawah 5 persen pada tahun 2025, dengan harapan besar untuk mencapai Zero Stunting di masa depan," tegas Joni.
Sebelumnya, prevalensi stunting di Kota Bengkulu telah mengalami penurunan yang signifikan.
BACA JUGA:Anggaran UHC Kota Bengkulu Tahun Ini Naik Rp 4 Miliar
BACA JUGA:Dua Perempuan Jadi Korban Jambret di Jalan Bandaraya Kota Bengkulu, Polisi Buru Pelaku
Berdasarkan data SSGI 2022, angka stunting tercatat sebesar 12,9 persen. Angka ini menurun drastis menjadi 6,7 persen pada tahun 2023 berdasarkan data SKI 2023.
Penurunan sebesar 6,2 persen ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting. Data tahun 2024 sendiri dijadwalkan akan dirilis pada Maret 2025.
Untuk mencapai target ini, Dinkes Kota Bengkulu mengedepankan langkah-langkah strategis dengan pendekatan intervensi sensitif dan spesifik.
BACA JUGA:Geng Motor di Kota Bengkulu Masih Meresahkan Masyarakat, Ini Kata Kapolresta
BACA JUGA:Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam Gelar Rakernas di Bengkulu, Diikuti Peserta se-Indonesia
Upaya ini mencakup:
1.Pencegahan sejak dini: Fokus pada kebersihan tempat tinggal dan penanganan gizi.
2.Komunikasi, Edukasi, dan Informasi (KEI): Melibatkan kader kesehatan dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam menyampaikan edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting.
3.Pemberian asupan gizi tambahan: Distribusi makanan tambahan sebagai salah satu langkah intervensi gizi.