Wali Murid Mengeluh Diminta Pungutan Rp267 Ribu, Kepala SMPN 19 Bengkulu Bantah Adanya Pungli

Selasa 21-01-2025,17:11 WIB
Reporter : Ajeng Prettylia
Editor : Ria Sofyan
Wali Murid Mengeluh Diminta Pungutan Rp267 Ribu, Kepala SMPN 19 Bengkulu Bantah Adanya Pungli

BENGKULU, BETVNEWS - Sejumlah wali murid SMPN 19 Kota Bengkulu mengeluhkan penarikan dana sebesar Rp267 ribu per siswa yang disampaikan melalui grup WhatsApp kelas 8F.

Salah satu wali murid, Popi Haryanto, menjelaskan bahwa informasi tersebut muncul dari pesan grup yang dikirimkan oleh salah satu wali kelas pada Jumat 17 Januari 2025.

“Dalam pesan tersebut disebutkan dana itu untuk rehab lapangan dan mushola. Namun, kami sebagai wali murid merasa tidak dilibatkan. Keputusan itu diambil dalam rapat yang katanya mewakili seluruh wali murid, tapi kami kaget karena tidak merasa terwakili,” ujar Popi.

Ia juga menambahkan bahwa sumbangan sebelumnya bersifat sukarela tanpa target nominal.

BACA JUGA:Peringati HUT ke-49, SMAN 5 Bengkulu Gelar Cendana Fair XXIII

BACA JUGA:Diduga Aniaya Tetangga Sendiri, Seorang Nelayan di Kota Bengkulu Diamankan Polisi

Namun, kali ini besaran dana ditetapkan dan harus dibayar mulai Januari hingga Maret, meski boleh dicicil.

“Kami keberatan karena ada wali murid lain yang mungkin tidak mampu,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala SMPN 19 Kota Bengkulu, Lia Anggraini, membantah bahwa pihak sekolah melakukan pungutan liar.

“Sekolah tidak pernah menetapkan pungutan apa pun. Informasi ini perlu diklarifikasi ulang,” tegas Lia.

Lia menjelaskan bahwa sebelumnya pihak sekolah hanya mengadakan sosialisasi program sekolah kepada ketua paguyuban kelas.

BACA JUGA:Distan Seluma Ingatkan Kios Tak Jual Pupuk Subsidi Melebihi HET

BACA JUGA:Penanaman Jagung 1 Juta Hektar Dimulai di Rejang Lebong, Pemda Siapkan Lahan Ratusan Hektar

Namun, ia tidak mengetahui jika setelah sosialisasi tersebut ada musyawarah wali murid yang menghasilkan usulan terkait sumbangan tersebut.

“Saya sudah bertanya kepada ketua paguyuban, Pak Marwan. Kata beliau, itu hanya usulan agar anak-anak lebih nyaman saat belajar dan beribadah di sekolah. Pertemuan resmi untuk membahas usulan ini rencananya akan digelar pada Sabtu, 25 Januari,” tambah Lia.

Kategori :