BETVNEWS - Abrasi yang terjadi di sepanjang bibir muara sungai hitam sejak sebulan terakhir, mengancam pemukiman rumah nelayan di Desa Pekik Nyaring. Kondisi inilah yang dikeluhkan nelayan Desa tersebut, bila tidak segera diatasi, maka rumah mereka terancam terkena imbas abrasi tersebut. Kondisi ini sudah dilaporkan ke pihak Pemerintah Desa dan Kecamatan, bahkan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sayangnya penanganan abrasi tidak dapat dilakukan lantaran minimnya anggaran yang dimiliki pemerintah daerah, sehingga penanganan pun diusulkan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu. Sementara itu, untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, warga setempat pun membuat penahan abrasi secara swadaya, yakni dengan mengisi karung-karung dengan pasir dan menyusunnya di sepanjang bibir muara yang terkena dampak. "Setidaknya tumpukan karung berisikan pasir ini dapat menahan sementara pengikisan tanah oleh air laut," ungkap Pisto, Nelayan Desa Pekik Nyaring. Disisi lain, Nelayan sangat berharap Pemerintah Daerah bisa segera membantu mereka, karena kondisj saat ini cukup memprihatinkan. Jarak antara bibir muara yang terdampak abrasi dengan pemukiman nelayan hanya sekitar 5 meter saja. "Di lokasi pemukiman nelayan ada sebanyak 15 kepala keluarga yang menghuni rumah nelayan, bila terjadi ombak besar maka rumah kami akan hanyut," tandasnya. ( Ronal )
Terancam, Nelayan Buat Penahan Abrasi Secara Swadaya
Minggu 12-04-2020,11:44 WIB
Editor : terkini!
Kategori :