Bau semen dan besi yang patah memenuhi udara. Banyak warga hanya bisa terduduk lemas, tak percaya bahwa rumah yang mereka bangun dengan harapan kini telah rata dengan tanah.
BACA JUGA:5 Jenis Buah Ini Pantang Dikonsusi Oleh Penderita Asam Urat
Pasca gempa, pemerintah telah mendirikan posko darurat dan dapur umum di sekitar kawasan. Namun bantuan yang datang tidak serta-merta mampu menghapus trauma.
Bagi Emelia dan ratusan warga lainnya, malam itu akan menjadi pengingat bahwa dalam sekejap, segalanya bisa berubah. Dari kehangatan rumah, menjadi dingin dan sunyi di bawah reruntuhan.
Perumahan Rafflesia Asri kini menjadi simbol dari rapuhnya keamanan dan kenyamanan di tengah bencana alam. Dan suara Emelia adalah satu dari banyak tangisan yang bergema di balik puing-puing, sebuah kisah nyata tentang kehilangan, keajaiban, dan ketabahan dalam menghadapi kehancuran.
BACA JUGA:Kenali Disini Penawaran Manfaat Buah Matoa Kulit, Aman untuk Menjaga Kecantikan Kulit Secara Alami
BACA JUGA:Konsumsi Buah Matoa Berlebihan dapat Menimbulkan Bahaya untuk Kesehatan, Cek Efek Sampingnya Disini!