BENGKULU, BETVNEWS – Ratusan driver Grab yang tergabung dalam Forum Komunitas Grab Bengkulu Bersatu mendatangi Gedung DPRD Kota Bengkulu, Senin pagi (23/6), untuk menyampaikan keluhan dan tuntutan atas kebijakan baru yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Robi Berlian, selaku penanggung jawab aksi, menilai kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan situasi nyata di lapangan, termasuk risiko kerja dan biaya operasional harian para driver.
“Kami hanya ingin kebijakan yang adil dan manusiawi. Jika kebijakan dibuat tanpa mendengarkan suara kami, lalu di mana keadilan itu,” kata Robi Berlian.
BACA JUGA:DPP PPP Tetapkan April Yones Sebagai Ketua DPRD Seluma 2024–2029
BACA JUGA:Cek Disini! Manfaat Minum Kopi di Pagi Hari, Baik untuk Kesehatan
Dalam surat resmi yang mereka serahkan kepada Ketua dan Anggota DPRD Kota Bengkulu, tercantum beberapa poin keberatan, antara lain:
- Target Tier Jawara meningkat dari 280 menjadi 500 order per minggu
- Penambahan sesi slot yang dinilai berlebihan
- Penerapan sistem zonasi yang menyulitkan
- Penempatan slot penjemputan yang tidak efisien dan menyusahkan driver
Koordinator lapangan aksi, Anton Sujarwo, menyampaikan bahwa sistem yang berlaku saat ini justru membuat banyak driver kehilangan semangat kerja dan mengalami tekanan secara ekonomi maupun mental.
BACA JUGA:Klaim 6 Manfaat Tak Terduga Daun Kemangi Ini untuk Kesehatan, Lalapan Segar dengan Segudang Khasiat
BACA JUGA:Boleh Dimakan Asal Tidak Berlebihan, 10 Rekomendasi Camilan dari Kacang, Cocok untuk Diet Sehat
“Kami bukan menolak kerja keras, tapi kami ingin kerja yang manusiawi. Jangan sampai sistem malah menjadikan kami korban teknologi,” tegas Anton.
Para driver juga menyuarakan tiga tuntutan utama kepada DPRD Kota Bengkulu, yakni: