BENGKULU, BETVNEWS - Niat hati ingin membantu, namun ternyata orang yang meminta bantuan adalah komplotan yang berencana merampas motor korban.
Muhammad Agung Razik (13) warga Karang Indah Kota Bengkulu, menjadi korban pencurian dengan modus meminta tumpangan,,Jumat 22 Agustus 2025, sekitar pukul 22.00 WIB malam kemarin.
Peristiwa ini terjadi saat korban diminta orang tuanya untuk membeli BBM di sekitar Pasar Panorama, saat itulah kemudian dirinya diberhentikan 3 orang yang tidak dikenal, dan meminta bantuan untuk diantar ke simpang Sekolah Luar Biasa (SLB).
BACA JUGA:Oknum PPPK Seluma Terdakwa Begal Payudara Jalani Sidang Tuntutan pada 18 Maret
Lantaran korban tidak curiga terhadap para pelaku, sehingga dirinya bersedia menolong untuk mengantar para pelaku ke lokasi yang diminta.
"Dari keterangan yang disampaikan korban,bahwa dia ini ingin membeli BBM, namun diminta para pelaku untuk mengantar ke simpang SLB, korban tidak curiga lalu memberi pertolongan," sampai John Manalu, salah satu saksi yang menolong korban saat ditinggal pelaku di area perkebunan sawit, Sabtu 23 Agustus 2025.
Karena motor korban dikendarai oleh salah satu pelaku, sehingga dia tidak berkutik dan terpaksa mengikuti para pelaku, hingga ke perkebunan kelapa sawit milik warga di Kelarahan Sukaraja, yang kemudian korban ditinggalkan begitu saja.
BACA JUGA:Dituntut 2 Tahun Penjara, Oknum PPPK Nakes Kasus Begal Payudara Berpotensi Diaktifkan Kembali
"Korban tidak ada curiga terhadap pelaku. Bahkan saat dalam pengantaran, justru motor milik korban dikendarai oleh salah satu pelaku ini," tambahnya.
Masih dari keterangan John Manalu, bahwa sebelum ditinggal di lokasi tersebut, korban sempat dicekik oleh salah satu pelaku.
Setelah itu, motor korban langsung dibawa kabur oleh para pelaku.
BACA JUGA:1 Pelaku Begal Beraksi di Danau Dendam Kota Bengkulu Diringkus Polisi, 2 Lainnya DPO
"Tidak ada luka yang dialami korban. Tapi selain motor digasak oleh pelaku, baju korban robek karena tersangkut di motornya," jelasnya.
Kejadian baru diketahui setelah warga mendengar korban berteriak dan menangis, untuk meminta pertolongan.
"Tidak ada warga yang melihat waktu kejadian. Karena selain tempatnya gelap, warga saat itu juga di dalam rumah," tungkasnya.