Hal serupa juga disampaikan Bapak Amri, guru Agung semasa SMP.
“Sejak dulu dia punya semangat belajar tinggi dan selalu rendah hati. Tidak banyak bicara, tapi tindakannya menunjukkan ketulusan. Kami yakin dari dulu, Agung pasti jadi orang sukses,” kenangnya.
BACA JUGA:Wagub Mian Tinjau Jalan Simpang Air Lang - Desa Pelalo Rejang Lebong, Pengerjaan Hampir Tuntas
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Paparkan Gagasan 'Buka Masjid 24 Jam' di Seminar Internasional UAI
Perjalanan hidup Agung menjadi pengingat bahwa kesuksesan bukan ditentukan oleh latar belakang, melainkan oleh kerja keras dan karakter. Dari kehidupan sederhana, ia tumbuh dengan mimpi besar dan semangat untuk berkontribusi bagi bangsa.
Di era ketika banyak anak muda tergoda oleh gaya hidup instan dan dunia digital, kisah Agung menjadi teladan bahwa ketekunan, kesetiaan, dan kepribadian yang baik adalah kunci utama menuju keberhasilan.
BACA JUGA:Kunjungan Ketua Umum Perbakin ke Bengkulu Picu Semangat Atlet Tembak Tingkatkan Prestasi
BACA JUGA:Tingkatkan Literasi Digital, Mahasiswa UNIB Didorong Lawan Hoaks dan Ujaran Kebencian di Dunia Maya
Dari ruang kelas sederhana di Desa, langkahnya kini sampai ke istana negara. Dari tanah kelahiran di Putri Hijau, namanya kini dikenal di seluruh Indonesia.
Melalui perjalanannya, Agung mengajarkan satu hal penting tidak ada jarak yang terlalu jauh bagi mereka yang berani bermimpi, berusaha sungguh-sungguh, dan selalu ingat dari mana mereka berasal.