BENGKULU, BETVNEWS – Peta politik internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Bengkulu mulai mengerucut. Tiga nama resmi masuk dalam penjaringan Ketua PKB Provinsi Bengkulu periode 2025–2030 melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) VI yang digelar di Mercure Hotel, Rabu (3/12/2025).
Agenda strategis yang dibuka Wakil Gubernur Bengkulu Ir. H. Mian itu turut dihadiri Ketua DPP PKB Syaiful Huda serta Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Salurkan Bantuan Rp900 Juta dari Dana BTT untuk 3 Daerah Terdampak Bencana
Kehadiran unsur pemerintah dan legislatif menunjukkan bahwa Muswil kali ini bukan sekadar konsolidasi rutin, melainkan penataan ulang arah politik PKB Bengkulu untuk lima tahun ke depan.
Penjaringan ketua dilakukan secara langsung oleh DPP PKB dengan mempertimbangkan komunikasi politik internal dan eksternal, rekam jejak kepengurusan sebelumnya, hingga pemetaan tokoh yang memiliki basis sosial kuat.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Gelar Lomba RISMA, Targetkan Anak Muda Aktif di Masjid, Berhadiah Rp30 Juta
Hasilnya, tiga nama mengemuka sebagai kandidat yang dinilai memiliki daya tawar politik signifikan, H. Zainal, S.Sos, MM, Suimi Fales, SH, MH, dan Herliardo.
Ketiganya akan melaju ke tahap Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) di tingkat DPP. Dari proses inilah pucuk pimpinan PKB Bengkulu periode 2025–2030 beserta struktur kepengurusan definitif akan diumumkan.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Tabligh Akbar dan Doa Bersama Korban Bencana Sumatera, Hadirkan Rhoma Irama
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak melihat kontestasi partai sebagai ajang rivalitas, tetapi sebagai bagian dari ekosistem politik yang harus saling menopang.
“Pemerintah mendukung penuh sinergi politik. Jargon Bapak Gubernur, Bantu Rakyat, harus terhubung dengan semua platform partai. Tidak ada cerita saling meniadakan. Kita ini satu barisan untuk rakyat,” tegas Mian.
BACA JUGA:Biang Kerok Banjir Sumatera Sudah Diketahui, Prabowo Siap Eksekusi
Ia menekankan bahwa pembangunan daerah tidak mungkin berjalan efektif jika setiap elemen politik bergerak sendiri-sendiri. Kolaborasi, menurutnya, adalah fondasi utama.
Sementara Ketua DPP PKB, Syaiful Huda, menilai Muswil VI sebagai momentum penguatan akar organisasi dan konsolidasi jelang agenda nasional PKB. Ia menekankan bahwa kepemimpinan daerah harus mencerminkan orientasi kerja nyata.
“Struktur yang solid dan kader yang hadir untuk masyarakat adalah modal politik sesungguhnya. Politik hari ini bukan sekadar kalkulasi strategi, tapi kehadiran langsung di lapangan,” ujar Huda.