BETVNEWS,- Peraturan kpu mengenai pemilihan kepala daerah serentak tahun ini memanglah sangat ketat dan jauh berbeda dari peraturan pilkada lima tahun yang lalu. Apalagi dalam hal kampanye dan penyediaan alat peraga kampanye yang hanya boleh disediakan oleh pihak kpu.
Menanggapi hal itu, salah satu pengamat politik asal bengkulu yang telah dikenal secara nasional dan juga merupakan direktur eksekutif polcomm institute, Dr. Heri Budianto mengatakan karena peraturan yang begitu ketatlah mengakibatkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui visi-misi maupun program yang ditawarkan para pasangan calon kepala daerah.
“sekarang kandidat-kandidat itu tidak boleh memasang alat peraga kampanye dan memasang iklan di koran serta televisi menggunakan dana mereka pribadi, dan harus menggunakan dana dari kpu, inilah yang membuat kesan pilwakot ini kurang meriah,” terangnya.
Seperti yang terjadi di pilkada kota bengkulu, sosialisasi visi-misi ataupun program para paslon melalui apk yang disediakan oleh pihak kpu, dinilai tidaklah terlalu efektif. Untuk itu dr. Heri budianto berharap dalam debat kandidat yang akan dilaksanakan selama tiga kali nantinya mampu mensosialisasikan kepada masyarakat seperti apa program yang ditawarkan masing-masing pasangan calon.
“tapi saya optimis setelah adanya debat kandidat yang akan dilaksanakan 3 kali oleh pihak kpu, akan tampak oleh masyarakat seperti apa program para paslon. Apalagi sampai saat ini masyarakat masih banyak yang belum mengetahui program para paslon, karena kurang masifnya pergerakan paslon,” tandas Dr. Heri. (yudha)