BRI Perkuat Ekonomi Lokal Lewat Desa BRILiaN, Dorong UMKM Camilan Menjadi Produk Unggulan

YOGYAKARTA, BETVNEWS - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali membuktikan komitmennya untuk memajukan UMKM lokal melalui program pemberdayaan Desa BRILiaN.

Lewat program pemberdayaan Desa BRILiaN, BRI ingin mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah agar lebih maju dan sejahtera.

Terletak di lereng Gunung Merapi dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, ada salah satu desa binaan yang telah menunjukkan pencapaian positif melalui program ini.

BACA JUGA:Ingin Hidup Selalu Sehat Tanpa Ada Serangan Penyakit? Yuk, Coba Terapkan 6 Tips Pola Makan Sehat, Cek Disini!

BACA JUGA:BBM Masih Langka di Bengkulu, Pertamina Kerahkan Tangki Tambahan dan Buka Distribusi 24 Jam

Desa tersebut bernama Hargobinangun, berada di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Desa Hargobinangun masuk ke dalam daftar 40 besar Desa BRILiaN tahun 2023 karena memiliki posisi geografis yang strategis.

Salah satu pelaku UMKM yang berkembang pesat di desa ini adalah milik Pak Mul, usaha Slodok Rentengan yang menjadi bagian dari ekosistem Desa BRILiaN.

UMKM milik Purwanto tersebut menunjukkan perkembangan sebagai produsen camilan tradisional dengan produk andalan berupa slondok yang berbahan dasar singkong, dimana kini menjadi salah satu oleh-oleh dari Kalurahan Hargobinangun.

BACA JUGA:Sayang Dilewatkan, Ini Resep Siomay Sederhana Ala Rumahan yang Cocok untuk Dicoba, Dijamin Bikin Nagih!

BACA JUGA:Cegah Ketombe di Rambut dengan Gunakan Ketumbar, Cek 5 Manfaat Lainnya Disini!

Selain slondok, usaha ini juga memproduksi keripik enthik, camilan lain yang digemari sebagai teman bersantai maupun buah tangan wisatawan.

Sebelum terkenal seperti sekarang, pak mul mengatakan bahwa usaha UMKM lokal ini awalnya adalah usaha milik kakek kemudian diwariskan kepada orang tua dan ia adalah perintis generasi selanjutnya.

“Usaha Ini awalnya dirintis oleh kakek saya pada dekade 1960-an, lalu diteruskan orang tua. Saya sendiri mulai terlibat setelah lulus SMA pada tahun 2008,” ujar Purwanto.

Sumber: