Update PROGRAM BETV Terbaru

Ikuti terus update terbaru program betv beken dengan klik tombol dibawah ini.

DPRD Kota Bengkulu Respons Keluhan Ojol, Target Order Grab Dinilai Tidak Manusiawi

DPRD Kota Bengkulu Respons Keluhan Ojol, Target Order Grab Dinilai Tidak Manusiawi

DPRD Kota Bengkulu Respons Keluhan Ojol, Target Order Grab Dinilai Tidak Manusiawi--(Sumber Foto: CW/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS – Wakil Ketua I DPRD Kota BENGKULU, Rahmad Widodo, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima dan menindaklanjuti aspirasi dari para driver ojek online (ojol) Grab, yang mengeluhkan kebijakan baru perusahaan terkait target order bulanan yang dinilai sangat memberatkan.

Dalam pertemuan yang digelar bersama perwakilan driver, Rahmad Widodo menyampaikan keprihatinannya terhadap kebijakan tersebut yang dinilai tidak realistis jika diterapkan di Kota Bengkulu.

“Kami sebagai wakil rakyat menerima aspirasi dari kawan-kawan ojol. Mereka saat ini sedang dihadapkan dengan kebijakan perusahaan yang sangat memberatkan, terutama terkait target order yang harus dicapai dalam satu bulan. Dengan kondisi konsumen yang ada di Kota Bengkulu dan jumlah driver yang cukup banyak, target yang ditetapkan terasa mustahil untuk dicapai,” ujar Rahmad.

Ia juga menyoroti bahwa target order di Kota Bengkulu justru lebih tinggi dibanding kota besar lainnya.

BACA JUGA:Makin Nikmat, Cek Resep Minuman Segar Ini! Coba Bikin Honey Lychee Jelly Tea

BACA JUGA:Rumah Aspirasi Bengkulu Bahas Konservasi dan Investasi, Ini Komitmen Gubernur Helmi

“Driver menyampaikan bahwa target order yang ditetapkan di Kota Bengkulu lebih besar dari kota-kota besar. Ini yang mereka tuntut agar bisa dimediasi dengan pihak operator Grab. Mereka berharap aturan baru ini bisa dibatalkan dan tetap menggunakan aturan lama, yang kalau tidak salah sekitar 280 orderan tiap bulan. Target itu menurut mereka masih bisa dipenuhi,” tambahnya.

Selain target order, driver juga mengeluhkan kebijakan sistem slot waktu kerja yang memaksa mereka terus aktif agar bisa memenuhi target, yang menurut mereka mengganggu keseimbangan hidup.

“Dengan sistem slot waktu, mereka terpaksa bekerja lebih keras dan hampir tanpa jeda demi mengejar target ini. Ini yang sangat mereka khawatirkan dan juga menjadi tuntutan untuk dibatalkan,” tegas Rahmad.

Lebih lanjut, Rahmad mengungkapkan saat ini terdapat kekosongan kepemimpinan operator Grab di Kota Bengkulu.

BACA JUGA:BMA Provinsi Bengkulu Dukung Rencana View Tower Jadi Tiang Bendera Tertinggi di Indonesia

BACA JUGA:Nasib Tak Pasti, Tenaga Honorer Seluma Desak Bupati Buka Suara soal Seleksi PPPK Tahap II

Namun, DPRD siap memfasilitasi mediasi antara driver dan operator, serta melibatkan Dinas Perhubungan dan Dinas Ketenagakerjaan.

“Kami akan segera melakukan pertemuan dengan pihak Grab dan pihak-pihak terkait. Kami mengapresiasi sikap kawan-kawan driver yang menyampaikan aspirasinya dengan baik. Kami siap menjembatani dan mencari solusi terbaik karena kebijakan ini memang sangat memberatkan mereka,” tutup Rahmad.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait