Gelombang Tinggi hingga Angin Kencang, Cuaca Ekstrem Buat Aktivitas Nelayan Pantai Malabro Terganggu dan Rugi
Gelombang Tinggi hingga Angin Kencang, Cuaca Ekstrem Buat Aktivitas Nelayan Pantai Malabro Terganggu dan Merugi--(Sumber Foto: Veronika/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah pesisir BENGKULU dalam beberapa pekan terakhir membuat aktivitas nelayan di Pantai Malabro terganggu dan merugi. Banyak nelayan terpaksa menunda keberangkatan melaut karena kondisi gelombang tinggi dan angin kencang yang berisiko bagi keselamatan.
BACA JUGA:Bupati Seluma Usulkan Pendirian Sekolah Rakyat untuk Pendidikan Alternatif ke Kemensos
BACA JUGA:Rotasi Jabatan di Lingkungan Korps Adhyaksa, Kajati Bengkulu Lantik Wakajati dan Kajari
Salah satu nelayan setempat, Jagat (58), mengatakan kondisi cuaca belakangan ini sulit diprediksi. Hal itu membuat mereka harus lebih berhati-hati sebelum memutuskan untuk melaut.
“Cuaca sekarang nggak bisa ditentukan. Kalau mau badai ya tetap badai. Jadi kami harus waspada, nggak bisa langsung berangkat ke tengah laut untuk menangkap ikan,” ujar Jagat saat ditemui di kawasan Pantai Malabro, Senin (27/10).
BACA JUGA:Salimah Bengkulu Gelar Muswil ke-VI, Desi Andriani Terpilih Sebagai Ketua Baru Periode 2025-2030
BACA JUGA:Musda ke-I SIEJ Bengkulu Sukses, Dorong Kolaborasi Jurnalis Kawal Isu Lingkungan di Bengkulu
Jagat menuturkan, ketika cuaca tidak bersahabat, banyak nelayan memilih tidak melaut karena hasil tangkapan tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan.
“Kalau cuaca nggak mendukung, ya nggak ada yang mau melaut. Kadang cuma dapat Rp50 ribu, padahal minyak aja Rp80 ribu buat 10 liter, belum rokok dan makan. Jadinya rugi. Inilah penderitaan nelayan sekarang,” ungkapnya.
BACA JUGA:Wagub Mian Tinjau Jalan Simpang Air Lang - Desa Pelalo Rejang Lebong, Pengerjaan Hampir Tuntas
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Paparkan Gagasan 'Buka Masjid 24 Jam' di Seminar Internasional UAI
Ia menjelaskan, dalam kondisi cuaca normal, penghasilan nelayan bisa mencapai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari. Namun saat gelombang tinggi, sebagian besar nelayan memilih tidak melaut karena ombak terlalu berbahaya.
“Kalau cuaca bagus, penghasilan lumayan, bisa Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per hari. Tapi kalau badai datang, baru sampai laut udah pulang lagi. Pendapatan nggak menentu, apalagi kalau perahunya pinjam, hasilnya harus dibagi dua atau tiga,” katanya.
BACA JUGA:Kunjungan Ketua Umum Perbakin ke Bengkulu Picu Semangat Atlet Tembak Tingkatkan Prestasi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

