Dampak Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai, Sopir Baru Bara: Sudah 1 Bulan Tanpa Penghasilan
Salah satu dampak yang terjadi terhentinya pengangkutan batu bara, lantaran tidak bisa melakukan aktivitas akibat terhambat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.--(Sumber Foto: Adi/Betv)
BENGKULU, BETVNEWS - Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang terjadi belakangan ini, memang memiliki dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan kondisi pelabuhan.
Salah satu dampak yang terjadi terhentinya pengangkutan batu bara, lantaran tidak bisa melakukan aktivitas akibat terhambat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Targetkan Pengerukan Pintu Alur Pelabuhan Pulau Baai Rampung Besok
Disampaikan Rio, warga Bengkulu Utara yang sehari-harinya bekerja sebagai pengangkut batu bara, belum optimalnya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai, membuat dirinya tidak beraktivitas sebagaimana mestinya. Hal ini berakibat dengan penghasilan dirinya, yang benar-benar nihil satu bulan belakangan.
"Belum adanya kepastian tentang pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai, tentu sangat berdampak kepada kami sopir pengangkut batu bara, karena sudah sebulan tanpa penghasilan, padahal semua kebutuhan sehari-hari, cicilan dan lainnya bergantung dari pekerjaan ini," sampai Rio, Minggu 27 April 2025.
Tentu dirinya beserta sopir pengangkut batu bara yang lain, sangat berharap pihak terkait PT Pelindo bisa mempercepat proses pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai, sehingga pihaknya bisa kembali bekerja seperti biasanya, karena jika semakin lama dirinya mengaku akan semakin kesulitan.
BACA JUGA:Pelindo Janji Tambah Kapal Besar Percepat Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai
"Saya dan teman-teman sopir berharap, Pemerintah dan PT Pelindo segera mengambil kebijakan cepat soal alur Pelabuhan Pulau Baai, sehingga kami yang bergantung hidup di sini bisa bertahan," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Jumaidi, yang juga bekerja sebagai sopir pengangkut batu bara, selain tidak bisa mengangkut batu bara ke stokfile, akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai mereka juga kesulitan mendapatkan BBM, bahkan bisa mengantri hingga berhari-hari.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Kunjungi Kementerian Perhubungan Bahas Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai
"Bukan cuma soal tidak bisa mengangkut batu bara saja, kami juga kesulitan mendapatkan BBM solar. Oleh karena itu, secepatnya berharap ada penyelesaian," ucap Jumadi.
Sebagai informasi, bahwa saat Pelabuhan Pulau Baai masih normal para sopir pengangkut batu bara ini bisa memperoleh pendapatan hingga Rp6 juta dalam satu Minggu sampai satu Bulan, namun saat ini hanya Rp500 ribu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

