Ekspor Bengkulu Turun Tajam, Filipina Jadi Tujuan Utama Januari hingga Juni 2025

BENGKULU, BETVNEWS – Kinerja ekspor Provinsi BENGKULU pada bulan Juni 2025 mengalami penurunan tajam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi BENGKULU, total nilai ekspor tercatat hanya sebesar USD 2,81 juta.

Angka ini menunjukkan penurunan drastis sebesar 71,75 persen dibandingkan Juni 2024 yang mencapai USD 9,96 juta.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, menyebutkan bahwa penurunan ini menjadi perhatian serius, mengingat ekspor merupakan salah satu penopang utama perekonomian daerah. 

“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai ekspor bulan Juni 2025 mengalami kontraksi cukup dalam. Ini menunjukkan perlunya diversifikasi pasar dan peningkatan nilai tambah komoditas ekspor kita,” ungkap Win Rizal.

BACA JUGA:Temui Menteri Desa PDTT, RBMG Diajak Berkolaborasi dan Ambil Peran Peningkatan Potensi Wisata di Pedesaan

BACA JUGA:Mengguggah Selera! Cobain Resep Olahan Ayam yang Enak dan Dijamin Nambuh Terus, Cek Disini Resepnya

Dalam periode Januari hingga Juni 2025, Filipina tercatat sebagai negara tujuan ekspor terbesar dari Provinsi Bengkulu, dengan nilai ekspor mencapai USD 2,15 juta.

Sementara itu, Amerika Serikat dan Jepang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga dengan nilai ekspor sebesar USD 0,61 juta dan USD 0,003 juta.

Menariknya, pada bulan Juni 2025, Provinsi Bengkulu tidak melakukan impor barang sama sekali. Kondisi ini turut memperkuat surplus neraca perdagangan, meskipun terjadi pelemahan pada sisi ekspor.

“Surplus neraca perdagangan ini memang secara angka terlihat positif, tapi tetap perlu dicermati karena disebabkan tidak adanya impor, bukan karena peningkatan kinerja ekspor,” jelas Win Rizal.

BACA JUGA:Turnamen Mini Soccer Piala Gubernur HUT ke-80 RI Dimulai, Diikuti 44 Tim, Rebut Total Hadiah Rp11 Juta

BACA JUGA:Awas Ada Risiko Berbahaya! Cek Efek Samping Konsumsi Kecipir Secara Berlebihan dapat Memicu Gangguan Kesehatan

Penurunan ekspor ini terjadi di tengah tren fluktuasi ekspor selama satu tahun terakhir. BPS mencatat, ekspor Bengkulu sempat mencapai puncaknya pada Oktober 2024 dengan nilai USD 22,63 juta. 

Namun, setelah itu terus menunjukkan tren penurunan hingga Juni 2025 akibat diperbarui dengan kondisi tertutupnya alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai yang cukup lama hampir 4 bulan.

Sumber: