Alamsyah Pimpin DPW PKS Provinsi Bengkulu Periode 2025-2030, Wujud Regenerasi Kepemimpinan

BENGKULU, BETVNEWS – Alamsyah, M.TPd resmi memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi BENGKULU periode 2025-2030.

Ia terpilih secara musyawarah mufakat dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VI PKS se-Indonesia yang digelar pada 24 Agustus 2025.

Muswil kali ini mengusung tema “Kokoh Bersama, Majukan Bengkulu untuk Indonesia” yang menjadi momentum konsolidasi internal sekaligus proses regenerasi kepengurusan partai.

Mekanisme pemilihan dimulai dengan Pemilu Raya menggunakan sistem e-voting oleh kader pelopor se-Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Kementerian Lingkungan Hidup Jatuhkan Sanksi TPA Talang Sali Seluma karena Cemari Lingkungan

BACA JUGA:Data DTSEN, Jumlah Penerima Bansos di Bengkulu Selatan Bertambah Jadi 31.702 KPM

Dari proses ini terpilih calon pengurus Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) yang terdiri dari tiga unsur, yakni Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW), Pengurus Wilayah (PW), dan Dewan Syariah Wilayah (DSW).

Instrumen penentuan kepengurusan di tingkat pusat (DPP) mempertimbangkan usia, pengalaman, serta rekam jejak kader.

“DPP berharap kepengurusan DPTW didominasi anak-anak muda di bawah 50 tahun. Dari delapan orang, hanya satu yang berusia di atas 50 tahun. Sementara untuk DPW maksimal berusia 45 tahun atau bahkan di bawah 40 tahun. Ini sebagai bentuk regenerasi PKS,” jelas Sujono, Ketua MPW DPW PKS Bengkulu periode 2025-2030.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Bengkulu terpilih, Alamsyah, menegaskan prioritas kepengurusan adalah memperkuat kaderisasi dan meningkatkan pelayanan publik.

BACA JUGA:Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak

BACA JUGA:Pasar Digital Tidak Terbendung, Pelaku UMKM di Empat Lawang Rasakan Manfaat QRIS BRI

“Kaderisasi dan pelayanan publik menjadi prioritas, dengan muara menambah anggota dan memenangkan Pemilu 2029 mendatang,” ujar Alamsyah.

Selain konsolidasi kader, PKS Bengkulu juga menargetkan pencalonan kader dalam kontestasi Pilkada 2030.

Sumber: