Turunkan Kasus Kekerasan Pada Anak, Pemkab Mukomuko Gelar Sosialisasi

Turunkan Kasus Kekerasan Pada Anak, Pemkab Mukomuko Gelar Sosialisasi

Pelaksanaan sosialisasi perlindungan anak terhadap kekerasan, yang dilaksanakan di Aula Bapelitbang Kabupaten Mukomuko, Senin 28 November 2022.--(Sumber Foto: Jemiand/Betv).

MUKOMUKO, BETVNEWS - Sebagai salah satu langkah untuk menurunkan kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Mukomuko, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar sosialisasi di Aula Bapelitbang.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Yandaryat Sekretaris Daerah Mukomuko, serta dihadiri oleh Waka Polres, perwakilan Kodim 0428, Ketua Pengadilan Agama, perwakilan PN, Camat, tokoh Masyarakat, tokoh adat, tokoh Agama, dan para guru dan pelajar SMP.

BACA JUGA:Kades di Mukomuko Dipecat, Pelanggaran yang Dilakukan Memalukan

Disampaikan Junharto Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Mukomuko, kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya menekan angka kekerasan terhadap anak yang masih tergolong tinggi.

BACA JUGA:Polda Bengkulu Ringkus Pelaku Cabul, Korbannya Masih Tetangga Sendiri

"Kita akan melaksanakan kegiatan ini di lima Kecamatan, serta akan melibatkan seluruh stakeholder yang ada, sehingga diharapkan kedepannya kekerasan terhadap anak bisa terus berkurang," jelas Junharto, Senin 28 November 2022.

Hal ini kemudian dipertegas oleh Yandaryat, Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, dimana dirinya menekankan pentingnya sosialisasi ini terus dilakukan, karena memang banyak sekali faktor yang mempengaruhi peningkatan kekerasan terhadap anak, khususnya di Kabupaten Mukomuko.

BACA JUGA:Fitur Stamping Dinonaktifkan, Dokumen PPPK Kembali Menggunakan Meterai Fisik

"Ini merupakan wujud peduli kita terhadap tumbuh kembang anak, sehingga dengan kegiatan ini angka kekerasan terhadap anak akan terus berkurang," sampai Yandaryat.

Adapun kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Mukomuko pada 2022 ini sebanyak 11 kasus, sementara pada 2021 yang lalu sebanyak 31 kasus. Angka tersebut memang sudah mulai menunjukkan pengurangan, namun tetap harus dilakukan berbagai upaya pencegahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: