Mengenal Amoeba Pemakan Otak, Organisme yang Menewaskan Satu Orang di Korea Selatan
Foto merupakan ilustrasi.--(Sumber Foto: Kompas.com)
BETVNEWS- Untuk pertama kalinya, Korea Selatan melaporkan kematian yang disebabkan oleh infeksi amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri. Korban jiwa di Korea Selatan diumumkan pertama kali pada Senin 27 Desember 2022.
Dilansir dari Strait Times, korban meninggal merupakan seorang laki-laki berusia 50 tahun-an. Ia dikonfirmasi terinfeksi usai kembali dari Thailand pada 10 Desember lalu. Pria tersebut menetap di Thailand selama empat bulan.
BACA JUGA:Tak Lama Lagi, Akan Ada Mutasi Besar-Besaran di Pemprov Bengkulu
Sehari setelah tiba, korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu pekan lalu 21 Desember 2022.
Menurut laporan Badan Pencegahan dan Kontrol Penyakit Korea (KDCA), mereka telah mengambil tes genetik serta menyimpulkan penyebab kematian pria tersebut yakni akibat Naegleria folweri.
Dalam tes tersebut, gen dalam pria tersebut dikonfirmasi 99,6 persen mirip dengan temuan pada pasien meningitis di luar negeri.
Dikutip dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), amoeba pemakan otak merupakan salah satu jenis Naegleria atau organisme yang memiliki sel tunggal. organisme tersebut hidup di alam bebas dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop.
BACA JUGA:Viral Perselingkuhan Menantu dan Mertua di Banten, Ini Kronologi Lengkap dari Sang Istri
Organisme ini biasanya terdapat di air tawar yang hangat, misalnya danau, sungai, atau mata air panas serta tanah.
Sementara itu, hanya satu spesies Naegleria yang mampu menginfeksi manusia, yaitu Naegleria fowleri atau lebih dikenal sebagai amoeba pemakan otak.
Kondisi terbaik bagi makhluk tersebut untuk tumbuh adalah pada temperatur yang tinggi hingga 46 derajat Celcius.
Naegleria fowleri menginfeksi manusia saat air yang mengandung amoeba tersebut masuk ke dalam tubuh melalui hidung.
BACA JUGA:Tahun Baru Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem, Ini Perlengkapan yang Harus Dibawa Saat Liburan
Hal tersebut bisa terjadi saat orang tersebut berenang, menyelam, atau saat mereka meletakkan kepalanya di bawah air tawar, seperti di danau dan sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kompas.com