Guru Korban Pemukulan Murid Tolak Berdamai, Ini Permasalahan Sebenarnya

Guru Korban Pemukulan Murid Tolak Berdamai, Ini Permasalahan Sebenarnya

Korban saat memperlihatkan foto kondisi dirinya pasca dipukul pelaku, Jum'at 6 Januari 2023.--(Sumber Foto: Abdu/Betv).

BENGKULU, BETVNEWS - Guru di salah satu SMA yang berada di Kota Bengkulu berinisial S-F, menolak untuk berdamai dengan muridnya berinisial S-T, yang telah melakukan pemukulan terhadap dirinya hingga membuat luka lebam dibagian keningnya.

Korban yang mengalami trauma atas kejadian tersebut, menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwajib.

BACA JUGA:Ini Karakteristik Kepemimpinan Umar bin Khattab, Sang Petarung Hebat! Simak di Sini

Untuk diketahui, insiden miris yang terjadi di dunia pendidikan Provinsi Bengkulu tersebut, dilakukan oleh seorang murid terhadap gurunya sendiri.

BACA JUGA:Lagi, Kasus Asusila Terhadap Anak Dibawah Umur Terjadi di Provinsi Bengkulu

Guru berinisial S-F tersebut menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh S-T, yang tidak lain merupakan muridnya sendiri.

Berdasarkan pengakuan korban, bahwa kejadian tersebut di dalam sekolah tempat dirinya mengajar, yakni di salah satu SMA Negeri yang berada di Kota Bengkulu pada Desember 2022 lalu.

BACA JUGA:Pemain Timnas Indonesia Tersulut Emosi, Ini yang Dilakukan Shin Tae-yong

Korban yang juga merupakan Waka bidang kesiswaan tersebut menjelaskan, bahwa pemukulan terhadap dirinya terjadi di ruang BK, bahkan dihadapan guru lain dan juga orang tua pelaku.

BACA JUGA:Bahaya! Ini Risiko Jika Sering Berolahraga di Malam Hari

Setelah melaporkan peristiwa tersebut kepada Polsek Ratu Agung, korban juga tidak ingin berdamai dengan pelaku. Selain memang telah membuat korban lebam, juga tidak ada itikad baik dari pihak keluarga pelaku.

"Saya tetap pada proses yang sedang berjalan, dan diserahkan sepenuhnya pada aparat penegak hukum," sampai korban, Jum'at 6 Januari 2023.

BACA JUGA:Jangan Khawatir Gendut, Ini Rekomendasi Camilan Sehat di Malam Hari

Sementara itu, diketahui bahwa insiden ini terjadi berawal saat terlapor S-T dipanggil ke ruang BK bersama orangtuanya, termasuk murid lainnya yang sedang bermasalah dengan S-T.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: