Ancam Tembak Wartawan, PWI Kecam Tindakan Ajudan Bupati
BETVNEWS,- Leo Ferdinand, Wartawan Harian Rakyat Benteng melaporkan dugaan pengancaman yang dilakukan oleh ajudan Bupati Bengkulu Tengah berinisial RZ ke Sekretariat Pengurus Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu, kemarin (8/8) sore. Dalam laporannya. Leo Ferdinand mengatakan saat sedang menjalankan tugasnya sebagai jurnalis meliput kunjungan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, S.Sos, M.Si yang meninjau lokasi Denzipur di Desa Karang Tengah, Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah yang dihadiri Bupati dan jajarannya serta Ketua DPRD Benteng pada Selasa (7/8) pagi. Ia mendapat teguran keras dari oknum ajudan Bupati Benteng tersebut. Teguran nada keras itu ternyata tak hanya sampai disitu saja, R-Z juga mengancam akan menembak kakinya. "Saat itu saya sedang berjalan kaki ke arah tempat duduk, kemudian mengambil foto dengan handphone untuk dokumen berita, dengan posisi di depan rombongan yang berjalan. Tiba-tiba saya ditegurnya, dia marah karena saya mengambil fotonya. Saya diam saja, Tapi dia malah mengatakan akan menembak kaki saya. Ada wartawan lain yang mendengar itu. Saya merasa keselamatan saya terancam ," ungkapnya. Pelaksana tugas Ketua PWI Provinsi Bengkulu, Drs. Syahyar Sahbudin menegaskan telah menerima laporan itu, dan kemudian langsung melakukan rapat pengurus. Hasilnya, PWI Bengkulu mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh oknum ajudan Bupati tersebut. Selain itu, PWI Bengkulu juga meminta oknum ajudan itu untuk meminta maaf kepada korban melalui media dan diberi tempo waktu 2x24 jam. "Seorang wartawan itu dilindungi undang-undang dalam melakukan peliputan, apabila ada orang yang menghalangi wartawan dalam melakukan peliputan maka ia melanggar undang-undang, dan apabila oknum ajudan tersebut tidak merespon maka PWI akan melakukan tindak lanjut," tegasnya. Di sisi lain Perwira Penghubung (Pabung) Polres Bengkulu Utara (BU) untuk Bengkulu Tengah (Benteng), Kompol. Abdu Arbain mewakili Kapolres BU, AKBP. Ariefaldi Warganegara, SH, S.Ik, MM sempat kaget mendengar laporan ada oknum anggotanya yang diduga mengancam wartawan. Ia menegaskan, pihaknya akan memanggil yang bersangkutan, untuk dimintai keterangan. Mewakili institusi Polri, ia pun meminta maaf kepada wartawan yang diduga terancam keselamatannya. "Saya akan panggil terlebih dahulu untuk dimintai keterangan, sebelumnya kami meminta maaf atas peristiwa tersebut," pungkasnya. (Ocik Ronal&Marudut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: