Ada Sahabat Nabi yang Pernah Pingsan Ketika Puasa di Bulan Ramadhan, Begini Kisahnya

Ada Sahabat Nabi yang Pernah Pingsan Ketika Puasa di Bulan Ramadhan, Begini Kisahnya

Gambar hanya ilustrasi.--(Sumber Foto: Doc/BETV)

Peristiwa itu kemudian sampai ke telinga Rasulullah SAW. Lalu turunlah surat Al-Baqarah ayat 187 yang artinya:

"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa,"

BACA JUGA:Penuh Haru! Inilah Sosok Sahabat yang Amat Rindu Pada Rasulullah hingga Tidak Ingin Berpisah

Dalam ayat ini dijelaskan benang putih dan benang hitam. Arti kata benang adalah gelapnya malam dan terangnya siang atau fajar.

Hal ini dikatakan oleh salah seorang sahabat Nabi yang bernama Adi bin Hatim RA, beliau menanyakan kepada Nabi SAW maksud dari benang putih dan benang hitam dalam surah Al Baqarah ayat 187, beliau bersabda, "...ia adalah gelapnya malam dan terangnya siang (fajar)." (HR Bukhari)

BACA JUGA:Inilah Sosok 4 Sahabat Nabi yang Mulutnya Keluar Cahaya

Saat itu, puasa Ramadhan hanya turun dengan hukum yang diwajibkan saja, sehingga tidak ada ketentuan yang jelas mengenai batasan kapan boleh makan dan minum dan kapan tidak boleh. 

Beberapa sahabat yang puasa bahkan tertidur sebelum berbuka puasa.

BACA JUGA:Amalkan Segera! Baca Do'a Ini dan Berdzikir agar Terbebas Dari Segala Utang

Ada juga yang tidur lelap hingga tidak sahur, namun keesokan harinya tetap harus berpuasa, seperti yang dialami oleh Qais bin Shirmah. 

Oleh karena itu, diturunkannya surat Al Baqarah ayat 187 menjadi pedoman bagi umat Islam untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

BACA JUGA:Jauhi Sifat Tercela, Ini 5 Azab bagi Orang-orang Zalim, Didatangkan Musibah dan Malapetaka!

Selain itu, waktu puasa Ramadhan, yaitu dari matahari terbit hingga terbenam, dijelaskan dalam ayat ini.

Demikian kisah sahabat nabi yang pingsan saat berpuasa di Bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: