Wajib Tahu! Inilah Janji Manusia kepada Allah SWT Sebelum Dilahirkan ke Dunia

Wajib Tahu! Inilah Janji Manusia kepada Allah SWT Sebelum Dilahirkan ke Dunia

Gambar hanya ilustrasi. --(Sumber Foto: Doc/BETV)

BETVNEWS - Manusia sudah terikat janji dengan Allah SWT bahkan sebelum lahir ke dunia.

Jauh sebelum dilahirkan, ternyata kita semua pernah melakukan perjanjian dengan Allah SWT.

Lantas, kira-kira apa isi perjanjian tersebut?

BACA JUGA:Cerita Warga Desa Ngalam Seluma, Jadikan Kerajinan Tirai Sawit untuk Bertahan Hidup

Manusia telah berjanji dan bersumpah kepada Allah SWT sebelum dilahirkan ke alam dunia. Allah SWT mencantumkan dan mengingatkan janji ini dalam Al-Qur'an. 

Dalam bukunya God in the Quran yang diterjemahkan Apep Wayudin, Sayyid Muhammad Husayni Beheshti mengatakan bahwa Surat Al-A'raf ayat 172-173 berisi perjanjian yang dibuat antara makhluk dengan Tuhan yaitu Allah SWT.

BACA JUGA:Petugas Lapas Curup Tampil Beda, Kenakan Pakaian Adat Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Maksud dimasukkannya sumpah manusia ini kepada Allah SWT dalam Al-Qur'an adalah untuk mendukung gagasan bahwa setiap orang tunduk pada perjanjian ini bahkan sebelum dilahirkan. 

Karena sebelum diciptakan, manusia dibekali dengan fitrah dan kemampuan untuk percaya dan mengakui ketuhanan dan keesaan-Nya secara kodrati.

BACA JUGA:Upacara Hari Lahir Pancasila di Mukomuko Tanpa Kehadiran Bupati dan Kepala OPD, Kok Bisa?

Berikut terjemahan dari Surat Al-A'raf ayat 172-173:

"(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari tulang punggung anak cucu Adam, keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksiannya terhadap diri mereka sendiri (seraya berfirman), 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab, 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.' (Kami melakukannya) agar pada hari Kiamat kamu (tidak) mengatakan, 'Sesungguhnya kami lengah terhadap hal ini,' atau agar kamu (tidak) mengatakan, 'Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan (Tuhan) sejak dahulu, sedangkan kami adalah keturunan yang (datang) setelah mereka. Maka, apakah Engkau akan menyiksa kami karena perbuatan para pelaku kebatilan?"

BACA JUGA:Dukung Masa Tanam 2, Bupati Jamin Ketersediaan Pupuk di Lebong

Dijelaskan Sayyid Muhammad Husayni Beheshti, bahwa ayat ini menggambarkan percakapan antara Tuhan dan seluruh umat manusia, di mana setiap orang bersaksi bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta dan pengatur alam semesta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: