dempo

4 Tradisi Budaya Jelang Idul Adha di Indonesia, Manten Sapi Hingga Jemur Kasur, Unik dan Sarat Makna

4 Tradisi Budaya Jelang Idul Adha di Indonesia, Manten Sapi Hingga Jemur Kasur, Unik dan Sarat Makna

Tradisi Jemur Kasur masyarakat di Banyuwangi jelang idul adha.--(Sumber Foto: Theasianparent)

BACA JUGA:5 Tradisi Suku Pedalaman Papua Nugini Paling Ekstrem, Makan Daging dan Otak Manusia!

3. Mepe Kasur Atau Jemur Kasur, Banyuwangi

Tradisi  unik jelang Idul Adha di Indonesia yaitu tradisi  Mepe Kasur atau Jemur Kasur merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Suku Using Banyuwangi Jawa Timur. 

Mepe Kasur atau Jemur Kasur yaitu menjemur kasur menjelang Idul Adha yang memiliki makna menjauhkan segala hal-hal buruk dari rumah. Untuk menjemur kasus, dilakukan pada pagi hari saat cuaca sedang cerah. 

Selain itu kasur yang dijemur pun harus berwarna hitam pada bagian atas dan bawah. Dan warna merah dibagian pinggir kasur. 

Tradisi ini digelar pada minggu pertama bulan Dzulhijjah atau sebelum Idul Adha yang dipercaya bisa membuat rumah tangga langgeng.

BACA JUGA:Tradisi Tahunan Warga Lunjuk Seluma, Nyemplung ke Tebat Ratu 'Nangguak' Ikan

4. Manten Sapi, Pasuruan

Tradisi unik jelang Idul Adha di Indonesia yaitu tradisi manten sapi. Bukan hanya manusia yang bisa bersolek atau berdandan, melainkan juga hewan kurban. 

Tradisi Manten Sapi di Pasuruan Provinsi Jawa Timur, memiliki tradisi unik dalam merayakan Idul Adha, dengan mendandani hewan kurban secantik mungkin sebelum nantinya diserahkan ke panitia kurban.

Tradisi Manten Sapi dilaksanakan satu hari sebelum perayaan Idul Adha. 

Tradisi Manten Sapi di Pasuruan ini dilakukan untuk menghormati hewan kurban sebelum dikurbankan, sapi akan dimandikan terlebih dahulu kemudian diberi kalung terlebih dahulu dengan bunga tujuh rupa sehingga terlihat cantik dan ganteng layaknya manten. 

Bukan hanya itu saja, hewan kurban tersebut dibalut dengan kain kafan, serban dan sajadah. Selesai berbandan, sapi akan menuju masjid dengan iring-iringan warga untuk diserahkan kepada panitia kurban kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan kepada warga yang berhak menerima.

Saat iring-iringan, warga membawa peralatan dapur, bumbu dapur dan sembako yang akan digunakan untuk memasak daging sapi setelah disembelih kemudian dimakan dan dinikmati bersama-sama.

Bumbu dapur yang dibawa warga pun bukan hanya digunakan untuk memasak melainkan juga diberikan kepada warga yang membutuhkan seperti beras, minyak goreng dan barang pokok lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: