Wow!! Pertama di Indonesia, Wisata Perpaduan 3 Kebudayaan di Rejang Lebong, Salah Satunya Budaya Sriwijaya

BENGKULU, BETVNEWS - Provinsi BENGKULU tepatnya Kabupaten Rejang Lebong, tidak kehabisan destinasi wisata yang wajib untuk dikunjungi oleh para wisatawan dari berbagai daerah.

Pemerintah Provinsi Bengkulu, dalam beberapa tahun belakangan ini memang terus meningkatkan pertumbuhan sektor wisata, salah satunya di Kabupaten Rejang Lebong.

BACA JUGA:Jadi Salah Satu Hewan Penghuni Surga, Ternyata Begini Bentuk Domba yang Menggantikan Nabi Ismail!

Kabupaten Rejang Lebong memang terkenal dengan keindahan alamnya, sehingga menyuguhkan berbagai wisata alam yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Seakan tidak ada habisnya, saat ini di Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, terdapat salah satu wahana wisata terbaru yang berada di kota dingin tersebut.

BACA JUGA:Kisah Anjing yang Dijanjikan Masuk Surga, Kesetiaannya Sungguh Luar Biasa!

Adalah wisata religi Al Hijaz, yang berada di Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Lebong.

Menurut Reno Aguatantio, Manager Operasional Al Hijaz, tempat wisata tersebut sudah dibuka sejak 23 April 2023 lalu.

Sejak dibuka beberapa bulan yang lalu, wisata berkonsep kebudayaan dan relegius ini menawarkan perpaduan antara zaman dahulu dan saat ini.

BACA JUGA:Masya Allah! Ada 6 Makhluk Mitologi dalam Islam, Kisahnya Disebut di Al-Qur'an dan Hadits

Tentu ini bisa menjadi pilihan baru wisatawan lokal maupun luar daerah, yang ingin menghabiskan waktu liburnya bersama keluarga, terlebih ketika sedang berkunjung ke Curup Rejang Lebong.

“Bentuk uniknya wahana Al Hijaz ini, karena kita mengadopsi 3 budaya Kerajaan terbesar di Indonesia dan Dunia, yakni Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram dan Chinese (Cina, red),” ujar Reno Aguatianto.

BACA JUGA:Resep Nasi Goreng Daging Sapi Pedas, Sajian Lezat untuk Menu Sarapan Esok Hari!

Saat tiba di kawasan wahana dengan luas mencapai 25 hektar ini, sebelum memasuki pintu gerbang, kita akan disambut dengan kemegahan patung kereta kencana yang ditarik dengan beberapa kuda, yang menjadi kendaraan khas jaman kerajaan dahulu, yang berada di samping kiri kanan pintu masuk. 

Sumber: