KPU

Bukan Cuma di Indonesia, Ternyata Tradisi Perjodohan Juga Ada di Jepang, Begini Prosesnya!

Bukan Cuma di Indonesia, Ternyata Tradisi Perjodohan Juga Ada di Jepang, Begini Prosesnya!

Gambar hanya ilustrasi. --(Sumber Foto: Doc/BETV)

Seperti halnya tahapan pernikahan pada umumnya, ada proses pendahuluan yang dilakukan baik oleh calon mempelai maupun keluarganya. Berawal dari pertemuan dua orang, keluarga mereka, dan akhirnya menyatukan pasangan.

BACA JUGA:Ada 8 Tempat Wisata Terkenal di Jepang, Salah Satunya Fushimi Inari Taisha, Kuil Seribu Gerbang

1. Cari jodoh

Tidak hanya Indonesia yang ada perjodohan. Di Jepang ada juga perjodohan yang dikenal dengan istilah omiai. Omiai menunjukkan upaya mencari pasangan dari pihak keluarga. 

Untuk perkawinan berdasarkan perjodohan disebut Miai Kekkon. Para orang tua di Jepang juga merasa resah ketika anak-anaknya, terutama perempuan, tidak menikah setelah melewati usia tertentu.

Prosesnya sangat unik. Orang tua akan menyarankan anak-anak mereka untuk berfoto. Tentu saja pemotretan untuk Miai dilakukan di studio dengan mengenakan pakaian terbaiknya seperti kimono atau pakaian tradisional lainnya. Foto diambil setengah badan atau full body.

Setelah itu, mereka akan memasukkan data pribadi anak perempuan tersebut. Segala sesuatu tentang dia dan keluarganya juga harus dicantumkan dalam data.

BACA JUGA:4 Prosesi Shinzen Shiki, Pernikahan Tradisional Jepang yang Penuh Makna

Data beserta foto tersebut akan diserahkan kepada perantara bernama Nakoudo. Jika dia yakin ada pemuda yang memenuhi kriteria yang diinginkan, maka perantara akan menunjukkan terlebih dahulu foto pemuda tersebut kepada gadis tersebut.

Miai dimulai ketika kedua anak muda itu memutuskan ingin bertemu. Pada zaman Edo, saat Miai, para pemuda mengunjungi rumah wanita, atau bisa juga menggunakan rumah Nakoudo. Wanita itu akan membawa manisan dan teh.

Selain itu, ada juga Ren'ai dimana pasangan yang akan menikah bertemu sendiri, tanpa melalui perjodohan atau perantara keluarga. Artinya, kedua calon mempelai bertemu dengan sendirinya serta membuat keputusan sendiri untuk saling mengenal dan menikah.

BACA JUGA:Mengenal Akutai Matsuri, Festival Memaki di Jepang, Cocok untuk Orang Emosian!

2. Yuino

Yuino mirip dengan prosesi pertunangan. Dalam proses ini, tanggal yang baik untuk pernikahan akan dipilih. Sebelumnya, pria datang ke rumah wanita dengan membawa sake dan ikan. Negosiasi tanggal pernikahan dilakukan antara kedua mempelai dan keluarganya.

Selain itu dalam proses Yuino, ada tukar menukar hadiah yaitu uang dari laki-laki dan barang dari perempuan. Sebenarnya, tradisi ini sudah mulai jarang dilakukan, namun keluarga tetap berkumpul untuk bersilaturahmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: