Antisipasi Satwa Masuk Perlintasan Jalan Tol, Hutama Karya Lakukan Ini
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan pengguna jalan tol dengan terus memastikan mainroad dan fasilitas penunjang yang ada dapat dilintasi dengan --(Sumber Foto: Humas HK)
BENGKULU, BETVNEWS – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan pengguna Jalan Tol dengan terus memastikan mainroad dan fasilitas penunjang yang ada dapat dilintasi dengan aman sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditentukan, salah satunya yaitu antisipasi masuknya hewan liar dan hewan ternak ke Jalan Tol.
BACA JUGA:Jalan Tol Diresmikan Joko Widodo, Jonaidi, SP: Optimis Pembangunan Dilanjutkan
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa Hutama Karya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mengantisipasi hewan liar/hewan ternak melintas di jalan tol dengan membangun perlintasan satwa yang terdiri dari gajah, simpanse, dan reptil yang berada di Tol Pekanbaru – Dumai & Tol Sigli – Banda Aceh serta menanam tanaman sesuai dengan pangan satwa sekitar agar hewan tidak kelaparan dan terdistraksi oleh pangan tersebut.
BACA JUGA:Resmikan Tol Bengkulu - Taba Pananjung, Joko Widodo: Lanjutan Jalan Tol Dalam Tahap Persiapan
“Perlintasan tersebut dibangun untuk menjaga kelestarian habitat hewan dan memastikan agar ekosistem yang ada di lingkungan tersebut tetap terjaga,” tutur Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo menyampaikan bahwa selain membangun perlintasan satwa, Hutama Karya juga memasang pagar pembatas berlapis dengan bahan kawat di seluruh jalan tol yang dikelola untuk menghalang hewan menembus langsung ke jalan tol, serta memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar jalan tol, pengurus RT/RW, Kepala Desa maupun pengurus penangkaran sekitar untuk menjaga hewan ternaknya tetap terkendali di dalam kandang dan tidak memasuki area jalan tol.
BACA JUGA:Sempat Dikunjungi Presiden Jokowi, Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Batal Dibangun 2024
“Penyuluhan tersebut penting dilakukan mengingat kejadian ini tidak hanya merugikan pengguna jalan ataupun pengelola tol, tapi juga merugikan pemilik hewan itu sendiri, dikarenakan sesuai Pasal 1368 KUH Perdata disebutkan bahwa pemilik hewan harus bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh hewan tersebut apabila mengakibatkan kerugian atau kecelakaan baik hewan tersebut berada dalam pengawasannya maupun hewan tersesat atau terlepas dari pengawasannya,” tambah Tjahjo.
BACA JUGA:Jalan 'Tol' Haryadi Dilantik Kepala BPKD Provinsi Bengkulu, Melalui Job Fit Khusus
Sebagai tambahan informasi, pemantauan aktivitas serta kondisi pagar pembatas dilakukan oleh petugas patroli, keamanan dan tata tertib (kamtib) jalan tol serta bekerjasama dengan Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob termasuk dalam penangkapan perusakan ataupun pencurian pagar pembatas jalan utama, seperti yang telah dilakukan di Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung, Tol Palembang-Indralaya, Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Tol Pekanbaru - Dumai & Tol Sigli - Banda Aceh.
(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: