Jelang Nataru, Warga Seluma Keluhkan Tingginya Harga Cabai dan Beras

Jelang Nataru, Warga Seluma Keluhkan Tingginya Harga Cabai dan Beras

Warga Seluma mulai mengeluhkan tingginya harga cabai dan beras menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru) 2024.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Warga Seluma mulai mengeluhkan tingginya harga cabai dan beras menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru) 2024.

Kenaikan harga beberapa komoditas dipicu oleh permintaan yang kian tinggi jelang nataru.

BACA JUGA:Bambu Muda Jadi Makanan Khas Suku Rejang, Begini Proses Pembuatannya

Saat ini harga cabai menyentuh angka Rp85 ribu/kg, sedangkan harga beras sudah mencapai Rp240 ribu per kaleng.

Resmi Inarti seorang ibu rumah tangga di Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat mengatakan, tingginya harga tersebut membuat dirinya kewalahan mengatur pengeluaran untuk belanja keperluan rumah tangga.

"Semuanya naik sedangkan kebutuhan rumah tangga seperti beras tidak bisa kurangi, karena itu kebutuhan pokok. Jadi harus pintar menghemat pengeluaran," ujarnya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: 1 Unit Rumah di Depan TK Paud Fatma Kenanga Hangus Terbakar

Sementara itu, Suherdi pemilik rumah makan di Kelurahan Sukaraja menjelaskan, kenaikan harga tersebut sangat berpengaruh terhadap penjualannya. 

Pasalnya, beras dan cabai merupakan bahan penting dalam pembuatan makanan yang ia jual.

BACA JUGA:Curi Motor, 2 Mahasiswa Diamankan Satreskrim Polres Lebong

Dirinya juga mengaku kebingungan, karena tidak bisa langsung menaikkan harga jual makanannya di tengah kenaikan harga bahan pokok.

Ia juga tidak bisa mengurangi bahan atau menurunkan kualitas beras, karena takut akan berpengaruh pada rasa makanan yang akan berimbas pada berkurangnya pelanggan.

BACA JUGA:HUT Provinsi Bengkulu ke-55, Wabup Mukomuko Pimpin Upacara Peringatan

"Kami juga bingung kalau bahan pokok naik, sedangkan kita tidak bisa langsung naikan harga. Sedangkan beras yang kita gunakan kualitas bagus dan selalu memakai cabai. Kalau tidak menggunakan cabai lagi ya pasti rasanya akan berpengaruh, pelanggan berkurang dan rumah makan kami tambah sepi," ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: